ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pusat Kemitraan Global Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari di Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar sosialisasi dalam program Ferienjob 2023, di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) UHO Kendari pada Kamis (4/5/2023).
Dalam kegiatan ini, Fisip UHO Kendari menghadirkan narasumber yakni CEO of Sinar Harapan Bangsa Agency, Ron Waldkoning dan Director of Sinar Harapan Bangsa, Enik Waldkoning sebagai fasilitator agensi. Acara itu bertujuan bakal menjaring sebanyak 250 mahasiswa UHO Kendari, untuk mengikuti program magang sekaligus kerja di Jerman.
Ketua Pusat Kemitraan Global UHO Kendari Sudarsono mendukung magang kerja hingga ke luar negeri tersebut. Hal itu harus dilakukan karena bagian dari Program Merdeka Belajar, Kampus Merdeka sebagai kebijakan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
“Jadi kita punya kuota untuk Universitas Halu Oleo tahun ini 250 mahasiswa itu untuk semua fakultas yang mau mendaftar magang ke Jerman. Tadi kami mengundang semua program studi, silakan yang mau mendaftar, tidak ada batasan kuota setiap fakultas silakan mendaftar free,” katanya seusai memberikan sambutan.
Ia menerangkan proses magang akan dilakukan selama tiga bulan, dapat diikuti setiap mahasiswa UHO di semua fakultas. Pemagangan ini, ajang belajar sekaligus mencari pengalaman apalagi di Jerman salah satu negara maju di bidang teknologi.
Dengan mengikuti magang di Jerman, mahasiswa mempunyai nuansa dan etos kerja baru karena mereka akan bekerja bersama dengan masyarakat internasional yang ada di Jerman dari berbagai negara. Selain itu, bisa memiliki jejaring yang lebih luas.
“Sekaligus kita memantaskan diri bahwa mahasiswa Universitas Halu Oleo mampu berkolaborasi, berkompetisi bekerja di perusahaan-perusahaan luar negeri. Ini sebagai pembuktian bahwa saatnya kita menunjukkan kita mampu,” terangnya.
Di tempat yang sama, Director of Sinar Harapan Bangsa, Enik Walkoning mengukapkan bahwa setelah mahasiswa Universitas Halu Oleo mendaftar dan memiliki sejumlah surat-surat resmi seperti visa dan lainnya, maka akan langsung diberangkatkan pada bulan Oktober 2023.
“Setelah mereka mendapatkan visa mereka bisa langsung terbang ke Jerman di bulan Oktober. Mereka mengikuti magang mulai Oktober, November sampai Desember. Setiap tahun selalu sama di bulan tersebut,” ungkapnya.
Ia menyebut sejumlah perusahaan logistik mitra Sinar Harapan Bangsa (SHB) yang akan menjadi tempat magang para mahasiswa UHO Kendari di antaranya Amazon, DHL, pabrik tekstil dan lainnya.
“Itu mereka membuat merchandise, membuat beberapa pernak-pernik untuk pemain sepak bola kita. Ada juga yang ditempatkan di pabrik buah yaitu kerjanya sortir-sortir buah saja, ada juga yang kita tempatkan di pabrik coklat,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya bukan hanya memfasilitasi mahasiswa magang dari UHO Kendari tetapi dari negara Asia lainnya seperti Filipina, Thailand, India dan beberapa negara lainnya termasuk Turki.
Oleh karena itu, ia berharap ketika mahasiswa UHO magang di Jerman bisa membangun koneksi yang lebih luas dan menyesuaikan dengan budaya di negara tersebut.
“Budaya antara Indonesia dengan Eropa itu sangat-sangat bertolak belakang. Budaya perlu dipelajari di sana, ramah tamah kita jangan dilupakan selalu senyum, selalu sapa dan selalu mengikuti peraturan yang ada jangan dilanggar sekecil apapun. Negara Eropa mereka patuh dengan aturan,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan FISIP UHO La Tarifu mengapresiasi Koordinator Program Studi Jurnalistik Marsia Sumule, yang telah membuka jalan sehingga ada kesempatan bagi mahasiswa di UHO untuk melakukan magang di Jerman.
“Ini merupakan suatu keuntungan yang besar terkait dengan jejaring salah satu dosen kita bernama Ibu Marsia Sumule membawa informasi itu ke Badan Kerja Sama Global. Sejak kebijakan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar kita sempat kewalahan mencari jaringan luar negeri untuk proses pemagangan,” ujarnya.
Ia berharap mahasiwa yang tersebar di sembilan program studi di FISIP UHO, berminat dan mau memanfaatkan peluang melakukan pemagangan di Jerman. Apalagi, ketika melakukan magang selama tiga bulan, mahasiswa bisa mendapat 20 SKS.
“Magang itu kan disetarakan dengan 20 SKS. Setelah magang tiga bulan itu pulang-pulangnya mereka itu tinggal dilihat apa saja yang dilakukan di sana lalu kemudian dikonversi menjadi mata kuliah yang relevan,” bebernya. (B)
Kontributor: Sutarman
Editor: Muhamad Taslim Dalma