ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) menganggarkan 3 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023 sebagai upaya menurunkan angka stunting di Sultra.
Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas mengatakan, selain dalam APBD, pemerintah juga mengalokasikan 2 persen dalam dana desa untuk program stunting.
Kata dia, Pemprov Sultra bersama pihak terkait menargetkan dengan alokasi anggaran tersebut angka stunting di Sultra dapat turun menjadi 27 persen pada tiga bulan ke depan.
“Ini sebagai dukungan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting di wilayah kita,” ucap Lukman di Kendari pada Rabu (15/2/2023).
Lanjutnya, angka prevalensi stunting di wilayah Sultra berdasarkan hasil survei SSGI menunjukan penurunan sebesar 2,5 persen di 2022 yaitu 27,7 persen dari 30,2 persen di 2021.
Meski demikian, wilayah Sultra masih masuk dalam 10 provinsi dengan prevalensi tertinggi secara nasional.
Baca Juga :
Angka Stunting di Kendari Turun 4,5 Persen
Untuk itu, politisi PDIP tersebut berharap adanya berbagai langkah dan upaya kolaborasi serta sinergi antar semua pihak dalam percepatan penurunan stunting di wilayah Sultra.
Adapun angka stunting untuk kabupaten kota di Sultra berdasarkan data yang ada, angka stunting tertinggi yaitu Buton Tengah (Buteng) sebesar 41,6 persen disusul Kabupaten Bombana sebesar 35,3 persen dan Kabupaten Buton Selatan (Busel) sebesar 32,6 persen.
Selanjutnya, Buton 32,6 persen, Konawe Kepulauan (Konkep) 32,3 persen, Muna Barat (Mubar) 31,7 persen, Muna 31,3 persen, Buton Utara (Butur) 31,2 persen, Wakatobi 29,9 persen.
Kemudian Konawe 28,3 persen, Konawe Selatan (Konsel) 28,0 persen, Baubau 26,0 persen, Kolaka Utara (Kolut) 24,8 persen dan Kolaka Timur (Koltim) sebesar 23,7 persen.
Sementara itu, terdapat tiga kabupaten kota dengan angka stunting terendah antara lain Kolaka sebesar 22,6 persen, Konawe Utara (Konut) sebesar 21,6 persen, dan Kota Kendari sebesar 19,5 persen. (B)
Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati