ZONASULTRA.COM, KENDARI – Jagat maya Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali dihebohkan dengan beredarnya video mesum yang diduga dilakukan oleh sesama pelajar setingkat SMK di Kota Kendari, Kamis (16/1/2020).
Video berdurasi lima belas detik tersebut menunjukkan pemeran wanita yang masih mengenakan seragam sekolah dari salah satu sekolah jurusan kesehatan. Sementara pemeran pria, tampak tak berbusana sama sekali sedang memperagakan adegan intim suami istri.
Beredarnya video tak senonoh tersebut membuat netizen bertanya-tanya siapa dan di mana kejadian tersebut. Informasi yang berkembang, bahwa video tersebut diduga dibuat dan diperankan oleh pelajar dari salah satu sekolah di Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Baca Juga : Viral Video Mesum, Pemerannya Diduga Mahasiswi di Kendari
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mandonga AKP I Ketut Arya Wijanarka menerangkan, pihaknya telah mengantongi video dan foto pemeran dalam video tersebut. Namun hingga kini, aparat masih melakukan pengumpulan informasi, termasuk mendatangi sekolah yang diduga sekolah asal pemeran dalam video itu.
“Kita masih menganalisis video itu. Termasuk kita akan mencari siapa penyebar video itu. Apakah dia hanya memanfaatkan situasi atau bagaimana. Anggota kami masih mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya,” jelas I Ketut Arya saat dihubungi awak ZonaSultra, Kamis (16/1/2020).
Sementara itu, Kepala SMK Kesehatan Mandonga Muhammad Hidayat mengaku, aparat kepolisian telah mendatangi dan memeriksa siswa yang mengaku kenal dengan pemeran dalam video dimaksud. Menurutnya, pihak kepolisian sudah mengantongi identitas yang diduga pemeran dalam video itu.
“Satu orang siswa kami diperiksa, dia mengaku mengenali salah satu pemeran dalam video itu, setelah mengambil keterangan siswa kami, lalu polisi mendatangi tempat tinggal pelaku,” ucap Muhammad Hidayat saat dihubungi awak ZonaSultra, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga : Sebelum Viral, Seorang Wanita Sempat Melapor Soal Video Mesum di Polda Sultra
Pihak sekolah sendiri menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian. Pihaknya berharap agar kasus ini terungkap, sehingga tidak menjadi isu negatif bagi nama baik sekolah.
“Belum ada orang tua siswa yang datang ke kita. Yang datang hanya wartawan, saya juga menjelaskan sesuai apa yang saya jelaskan, karena takutnya ini pencemaran nama baik, jadi wartawan yang datang saya arahkan kepada yang bersangkutan (siswa yang mengenali),” katanya. (A)
Kontributor: Fadli Aksar
Editor: Muhamad Taslim Dalma
