Virus Corona China dan Kepanikan Pasar Saham Sultra

287
Ilustrasi Pasar Saham Pasar Modal
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Akibat kasus virus corona yang terjadi di Wuhan – China, sejumlah Investor Pasar Modal di Sulawesi Tenggara (Sultra) panik. Kepanikan itu karena pasar saham Bursa Efek Indonesia (BEI) berada dalam kondisi yang kurang baik.

Marketing Officer PT Indo Premier Sekuritas Kendari, Zulwan mengatakan bahwa sejumlah investor yang panik itu rata-rata baru terjun ke dunia saham. Telebih lagi, kata Zulwan, virus corona berdampak pada pasar saham BEI karena aktivitas ekonomi di China sedang tidak berjalan baik, atau berhenti, sehingga negara yang menjadi penyumbang ekspor dan impor ekonominya ikut terganggu.

Baca Juga : Virus Corona Merebak, 100 Ribu Masker Kimia Farma Kendari Ludes Terjual

“Banyak yang panik, tapi ada juga yang biasa-biasa saja karena mereka sudah melewati masa seperti ini misalnya 2018 lalu juga jelang Pilpres kondisi begini juga,” ungkap Zulwan saat ditemui di Kendari, Minggu (2/2/2020).

BACA JUGA :  Indosat membukukan pendapatan sebesar Rp51,2 triliun di tahun 2023

Untuk menghilangkan rasa kepanikan itu, pihaknya memberikan penjelasan kepada investor bahwa fenomena ini tidak disebabkan oleh buruknya kinerja perusahaan yang berada dalam pasar saham, namun karena banyaknya investor saham asing yang menarik dananya dari BEI dan beralih ke obligasi atau surat berharga negara.

Menurutnya, yang perlu dilakukan saat ini adalah bagaimana menahan sahamnya untuk tidak dilepas dan menunggu kondisi kembali membaik. Apalagi, pada bulan Maret hingga April merupakan musim pembagian deviden perusahaan kepada semua pemilik saham.

“Kalau misalnya pemain saham ini dia punya saham yang bagus kita usahakan dia tahan, jangan dilepas malah kalau ada dana bisa tambah saham karena sekarang harga lagi diskon besar-besaran, kapan lagi bisa mendapatkan saham bluechip seperti BRI, BCA, telkom atau unilever dengan harga murah,” ujarnya.

BACA JUGA :  Realisasi Belanja Negara di Sultra Tahun 2023 Sebesar Rp29 Triliun

Baca Juga : Infografis : Waspada Virus Corona

Untuk diketahui, Kantor Perwakilan (KPw) Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat jumlah investor mengalami kenaikan 70 persen di tahun 2019. Per Desember 2019 ada sebanyak 4.053 investor.

Pelaksana Harian (PH) Kepala KPw BEI Sultra, Ricky mengatakan, dibanding tahun 2018 jumlah itu bertambah 1.230 investor. Pertambahan investor ini didominasi oleh kaum milenial. Ada sebanyak 1.901 investor merupakan kaum milenial, yakni investor berusia di bawah 30 tahun. (C)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Abd Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini