ZONASULTRA.COM, KENDARI – Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) Lukman Abunawas mengutuk keras tindakan Abu Sayyaf atas meninggalnya warga Wakatobi saat pembebasan dari penyanderaan. Berdasarkan informasi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), seorang warga negara Indonesia asal Wakatobi bernama Hariadin dinyatakan meninggal dunia di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan pada Jumat, (5/4/2019) sekitar pukul 18.00.
Hariadin meninggal akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan kelompok bersenjata Abu Sayyaf. Hariadin bersama sandera lainnya Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap penyandera sebagaimana dialami warga negara Malaysia yang terbebas sehari sebelumnya. Dari peristiwa itu, Heri Ardiansyah dapat diselamatkan.
“Kita mengutuk tindakan mereka itu, padahal upaya dari negara kita termasuk Pemda Sultra mulai dari Pak Gubernur untuk bagaimana supaya tahanan itu dibebaskan,” kata Lukman Abunawas usai acara Pemilu Run di Eks MTQ Kota Kendari, Minggu (7/4/2019).
(Baca Juga : Warga Wakatobi yang Disandera Kelompok Abu Sayyaf Tewas Tenggelam Saat Pembebasan)
Lukman menyayangkan sikap kelompok Abu Sayyaf yang tidak respon upaya Pemerintah Indonesia untuk membebaskan warganya. Pemerintah Provinsi Sultra sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kemenlu RI.
“Sudah, sudah komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri sejak tiga bulan terakhir, tapi upaya pemerintah tidak memberikan jalan yang kita harapkan,” imbuhnya.
Atas nama Pemerintah Provinsi Sultra, Lukman mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya terhadap peristiwa tersebut. Pada Sabtu (6/4/2019) kemarin, Heri Ardiansyah dan jenazah Hariadin telah tiba di pangkalan militer Westmincom di Zamboanga City untuk diserahterimakan kepada wakil Pemerintah Indonesia.
Selanjutnya, Pemerintah Indonesia akan melakulan proses pemulangan ke Indonesia pada kesempatan pertama. Lukman mengatakan pihaknya akan memfasilitasi pemulangan jenasah korban kepada keluarga alhmarhum di Wakatobi.
“Jenasah akan diterbangkan ke Wakatobi hari ini. Sudah ada kabar, sudah meninggal,” pungkas mantan Bupati Konawe ini.
(Baca Juga : Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf Sejak Desember 2018)
Sebelumnya, Hariadin sempat viral di media sosial dengan adanya video yang berisi pengakuan seorang lelaki yang mengaku berasal dari Indonesia. Dalam video itu lelaki itu bersama satu orang lainnya tampak disandera dengan todongan parang di leher. Kedua orang tersebut adalah Hariadin dan Heri Ardiasyah yang diculik oleh Abu Sayyaf saat bekerja menangkap ikan di perairan Sandakan, Sabah, Malaysia.
Sejak akhir Februari 2019, Divisi 11 Angkatan Bersenjata Filipina yang didukung oleh Tim BAIS TNI malakukan operasi pembebasan sandera dan terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Dalam perkembangan terakhir, para penyandera terdesak di Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan. Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang WN Malaysia, Jari Abdullah yang diculik di Perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia pada tanggal 5 Desember 2018. (B)
Reporter : Rizki Arifiani
Editor : Muhamad Taslim Dalma