Yayasan Buka Suara Soal Dugaan Korupsi di UMW: Sudah di Audit, Tidak Ada Unsur Korupsi

Yayasan Buka Suara Soal Dugaan Korupsi di UMW: Sudah di Audit, Tidak Ada Unsur Korupsi
foto bersama usai konferensi pers yang digelar pihak Yayasan UMW Kendari pada Sabtu (12/11/2022).(Ismu/Zonasultra.id)

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pihak yayasan Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari buka suara soal dugaan korupsi yang terjadi di Universitas tersebut seperti yang dilayangkan Ormas Komunitas Rakyat Anti Korupsi (Kontrak) Sulawesi Tenggara (Sultra) beberapa waktu lalu.

Kontras Sultra menduga bahwa adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan pada salah satu kegiatan pelaksanaan sekolah profesi dari Program Studi (Prodi) Keperawatan yang melibatkan sejumlah pejabat kampus dengan biaya Rp1,95 juta per orang.

Selain itu, juga ada tudingan mengenai kegiatan panitera umum atau panum dengan biaya pendaftaran Rp2,85 juta. Serta mengenai tuduhan pungli berkaitan dengan pembayaran tambahan sebesar Rp500 ribu pada mahasiswa baru dan seluruh dana yang masuk tersebut diduga masuk ke rekening pribadi pihak pengelola anggaran.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Dewan Pembina Yayasan UMW Kendari, La Ode Saafi mengatakan bahwa di UMW tidak ada yang namanya rekening pribadi, dana yang masuk melalui rekening fakultas, Prodi ataupun yayasan yang masing-masing uang yang akan masuk memiliki dasar tanda tangan dari Kajur, Kaprodi dan bendaharanya.

“Itu sudah dibuktikan dengan hasil pemeriksaan audit dengan hasil bahwa tidak ditemukan bahwa uang itu lewat rekening pribadi, melainkan masuk ke rekening fakultas ataupun Prodi. Kita juga dapat predikat WTP yang membuktikan bahwa pengelolaan keuangan sudah dilakukan dengan baik,” ucap Sahabai saat melakukan konferensi pers di Kendari pada Sabtu (12/11/2022).

Ia mengatakan bahwa setiap tahun, yayasan UMW Kendari selalu membuat rencana anggaran yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan terutama masalah perbelanjaan sesuai dengan rencana yang telah disusun sehingga penerimaan dan pengeluaran jelas.

Ketua Badan Pengurus Yayasan, Tasman menjelaskan bahwa, dalam penyusunan rencana anggaran yang dimaksud masing-masing prodi menyampaikan rencana kegiatan selama satu tahun kepada badan pengurus yayasan.

Sebelum penyampaian itu, akan diproses terlebih dahulu melalui rapat kerja universitas sehingga anggaran yang dibutuhkan dan diusulkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing fakultas maupun Prodi.

” Pada akhir tahun anggaran itu, kita mintakan pada akuntan publik untuk mengaudit apa yang dilakukan oleh fakultas, Prodi serta yayasan tentang hasil-hasil pelaksanaan pada tahun yang sudah berjalan. Tahun 2021 sudah ada hasilnya bahwa bukti yang diperoleh cukup dan lengkap untuk penetapan opini WTP,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa atas dugaan yang dilayangkan pada UMW Kendari pada pertengahan tahun 2022, pihaknya juga telah meminta untuk diaudit oleh ukuran publik. Namun tidak ditemukan kecurangan ataupun penyalahgunaan keuangan oleh Prodi Keperawatan.” Apa yang di tuduhkan dalam demo-demo yang sudah terjadi ternyata tidak benar sesuai dengan audit itu,” tambahnya.

Sekertaris yayasan UMW Kendari, Yusuf Useng menambahkan bahwa saat menemui demonstran yang berunjuk rasa di kampus UMW, ia mengaku bahwa demonstran membawa fotocopy kwitansi namun tidak bisa dipertanggungjawabkan perihal benar dan salahnya.

” Karena tidak mau kita lihat. Jadi dia hanya tunjukkan dari jauh,” pungkasnya.

Rektor UMW Kendari, Ratna Umi Nurlila mengatakan bahwa tindakan tersebut tentunya merugikan dan mencemari nama baik universitas. Pasalnya, mekanisme pembayaran dan pencairan sudah melalui proses sesuai ketentuan Universitas.

Ia menjelaskan, bahwa yang ada hanya rekening fakultas, prodi dan universitas. Yang bertanda tangan di atas cek tersebut ada dua, yaitu bendahara dan Kaprodi jika itu di Prodi yang dikontrol langsung oleh Kaprodi. Kata dia, sampai saat ini pun tidak ada keluhan dari mahasiswa dan komunikasi tetap berjalan dengan baik.

“Kita selalu menjaga lembaga kita dalam melangkah dan selalu memberikan yang terbaik,” tutup Rektor. (A)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini