50 Hektar Sawah di Ranomeeto Terancam Puso

50 Hektar Sawah di Ranomeeto Terancam Puso
SAWAH - Hamparan lahan sawah yang terancam puso karena di Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) karena suplai air yang kurang sehingga terancam kering. Rusaknya saluran bendungan menjadi penyebabnya. (JOJON FOR ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejumlah petani di Kelurahan Ranomeeto, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mengeluh atas rusaknya saluran bendungan Ranomeeto I yang berada di Desa Langgea.

Kerusakan saluran air ini terjadi sejak November 2018 lalu dan sampai saat ini belum dilakukan perbaikan oleh instansi terkait. Panjang kerusakan saluran air itu sekitar 30 meter.

Pengurus Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Kembang, Anto (43) menjelaskan bahwa ada 50 hektar padi yang sudah berumur kurang lebih satu bulan terancam kekeringan karena kurangnya suplai air dari saluran itu, apalagi saat ini sudah memasuki musim kemarau.

Baca Juga : Berpotensi Kekeringan, Ratusan Ribu Hektar Sawah di Sultra Belum Diasuransikan

Untuk produksi padi di daerah itu, rata-rata petani dapat menghasilkan 4,5 ton per hektar dan dijual dalam kondisi gabah basah atau istilahnya timbang basah dengan harga Rp4.200 per kilogram (kg)

Apabila dikonversi dengan luas lahan 50 hektar yang berpotensi puso tersebut, maka dari total gabah 225 ton atau 225.000 kg, petani terancam merugi sekitar Rp945 juta.

“Kalau bagus airnya, sebenarnya November atau Desember kami sudah bisa panen, sejak rusak 2018 kami kemarin swadaya petani pakai pipa 6 inci (untuk salurkan air dari bendungan ke sawah), tapi karena ini tidak bertahan lama ya kami juga tidak cukup banyak dana kasian sehingga kondisi seperti sekarang ini,” ujar Anto melalui telepon seluler, Rabu (11/9/2019).

Varietas padi yang ditanam adalah Amerika dan Cisantana. Anto juga menambahkan bahwa solusi dari pemerintah daerah sangat dibutuhkan agar mereka tidak mengalami puso atau gagal panen. Apalagi petani di wilayah ini tidak memiliki pekerjaan lain selain bertani.

Ketua DPRD Kabupaten Konsel Irham Kalenggo saat ditemui di kediamannya menjelaskan, bahwa kondisi yang dialami petani di Kelurahan Ranomeeto ini harus menjadi perhatian pemerintah agar pengerjaan saluran air Bendungan Ranomeeto I yang berada di Desa Langgea segera dilaksanakan.

Baca Juga : Sawah di Baubau Mulai Alami Kekeringan

Sebagai solusi jangka pendek dirinya akan meminta bantuan kepada rekan untuk menyediakan pipa dengan ukuran 8 inci sekitar 20 buah agar air dapat mengalir ke lahan persawahan tersebut.

“Anggarannya untuk pengerjaan itu sebenarnya sudah ada di APBD kita 2019, tugas saya mengawal anggaran untuk ini sudah selesai, eksekusi akhirnya ya Pemda dalam hal ini instansi terkait,” katanya, Selasa (10/9/2019) malam.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Konsel Nana Sudarna menjelaskan bahwa anggaran perbaikan saluran irigasi itu sudah masuk dalam APBD Perubahan 2019 dan tidak lama lagi tidak disetujui oleh DPRD setempat. Pihaknya menargetkan proses pengerjaan perbaikan saluran bendungan itu sekitar akhir September atau awal Oktober tahun ini dengan anggaran Rp190 juta.

“Ini penunjukan langsung jadi tidak perlu lelang, karena anggaran di bawah Rp200 juta,” jelas Nana melalui sambungan telepon seluler, Rabu (11/9/2019).

Ia pun meminta kepada warga untuk tetap bersabar karena proses penggunaan anggaran di pemerintahan tidak mudah dan harus melalui proses mekanisme anggaran berdasarkan aturan yang berlaku.

Solusi jangka pendek yang bisa dilakukan agar lahan sawah tersebut tidak puso adalah melakukan mobilisasi air dengan menggunakan pompa dari sumber air terdekat. Itu pun, kata Nana, tergantung dengan ketersedian air di sekitar lahan, apakah bisa mencukupi atau tidak. (*)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini