Jalan di Konut Rusak, Harga Elpiji 3 Kg Tembus Rp 40 Ribu

Jalan Rusak Parah, Konut Terancam Terisolir
KENDARAAN MACET - Puluhan jenis kendaraan mulai dari roda 4, 6 dan 10 mengalami kemacetan panjang hingga puluhan kilo meter di wilayah paku jaya dan morosi Kabupaten Konawe akibat kerusakan jalan yang terjadi sehingga membuat daerah Konawe Utara terancam terisolir(Jefri/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Kerusakan jalan penghubung antara Konawe Utara (Konut) dan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) serta jalur penghubung lainya yakni, Lasolo-Meluhu berdampak pada kenaikan harga barang kebutuhan masyarakat setempat. Salah satunya tabung gas elpiji 3 kilo gram (Kg).

Bahan bakar pengganti minyak tanah ini melonjak naik dari harga Rp 21 ribu pertabung menjadi Rp 40 ribu. Parahnya, hal itu terjadi di beberapa pangkalan wilayah ibu kota Wanggudu dan kios-kios pengecer lainnya. Kondisi yang terjadi membuat masyarakat di wilayah itu mulai resah.

Narti (38) salah seorang ibu rumah tangga merasa terbebani dengan harga gas yang di jual tinggi oleh para pedagang. Pasalnya, kondisi masa transisi yang terjadi saat ini, penghasilan yang ia peroleh setiap bulannya juga menurun. Sementara harga kebutuhan rumah tangga merangkak naik, terlebih rusaknya jalan penghubung yang membuat stok barang langkah.

“Saya beli sudah berapa hari ini Rp 40 ribu pertabung. Kalau seperti ini terus kita masyarakat yang golongan ekonomi kebawah setengah mati. Saya harap pemerintah terkait bisa perhatikan nasib kami ini, kasian kita masyarakat kecil di susahkam dengan harga barang yang tinggi, ini belum harga sembako lainnya,” keluh Narti, Senin (21/5/2018).

(Baca Juga : Jalan Rusak Parah, Konut Terancam Terisolir)

Hal yang sama juga di utarakan Muchtar (47), pria yang bekerja sebagai petani ini merasakan dampak dari kenaikan harga gas. Dikatakan, sebelum ada kenaikan (masih harga pangkalan Rp 21 ribu), dana Rp 40 ribu sudah bisa memperoleh gas elpiji dan bahan makanan lainnya.

“Tapi sekarang hanya bisa dapat gas saja, kita mau beli juga minyak tanah sudah tidak adami di jual. Kita ini pak petani berpenghasilan tidak menentu makan saja susah datang lagi ini barang-barang sudah naikmi juga, mudah-mudahan pemerintah ada perhatian,”ucapnya dengan nada sedu.

Saat awak media Zonasultra.com. menelusuri kenaikan harga gas di kios-kios pengecer, para pedagang berdalih kenaikan terjadi akibat rusaknya akses jalang penghubung sehingga membuat stock gas elpijo 3 kg semakin langkah.

(Baca Juga : Agen dan Pangkalan Elpiji 3 Kg di Konut Diduga Melanggar Aturan)

“Kita maklumi mi saja pak, kondisi jalan saja sudah rusak parah mana lagi kita peroleh gas sudah tinggi memangmi harganya, jadi kita jual juga di atas harga yang kita di kasi. Memang beberapa pekan terakhir ini gas langkah mana lagi yang membutuhkan banyak sementara stoknya sedikit akhirnya orang biar di atas harga standart maumi beli dari pada tidak dapat,”ungkap salah seorang pedagang yang menjajakan gas elpiji 3 kg.

Hingga berita ini di naikkan belum ada komfirmasi dari pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Konut terkait penaganan kenaikan harga tersebut. (B)

 


Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Abdul Saban

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini