ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Sebanyak 2.300 orang dari 13 Desa di Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi korban banjir.
Tak hanya rumah yang terendam, banjir juga lahan persawahan seluas 700 hektare juga tak luput dari terjangan banjir.
Kepala Desa Bandaeha, Kasran mengungkapkan, curah hujan yang terus turun meluapkan sungai Lalindu dan Ladawe sehingga dengan cepat merendam.13 desa antara lain, Desa Bandaeha, Sambandete, Puhialu, Bendewuta, Tado loio, Mopute, Wiwirano, Walndawe, Landawe, Lameuru, Kota Maju, Horoe, Laronaha, dan Paka Indah.
“Sekitar 800 kepala keluarga keseluruhannya, 2300 jiwa,”ucapnya saat di Komfirmasi, Selasa (22/5/2018).
(Baca Juga : Lagi, 13 Desa di Konut Terendam Banjir)
Dikatakan, volume air mulai naik pada malam hari hingga pagi tadi. Kemudian dengan cepat air merendam rumah-rumah dan sawah warga.
“Hancur padi, ada yang sudah mau panen bahkan yang ada juga sudah panen rusak terendam air,”terangnya.
Tak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juat rupiah.
Untuk diketahui sehari sebelumnya, banjir juga melanda Kecamatan Langkikima dan Wiwirano. Dari data BPBD Konut sebanyak 79 rumah warga yang tersebar di 3 desa di terjang banjir bandang. Hal itu diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi sehingga membuat sungai Wiwirano meluap.
(Baca Juga : Data Sementara Lahan Pertanian Warga Konut Hancur Akibat Banjir)
Dalam musibah itu, tujuh rumah warga di Desa Polora Indah, Kecamatan Langgikima hanyut diseret arus berasal dari sungai wiwirano dengan ketinggian air 4 meter, 3 di antaranya rusak berat. Tak ada korban jiwa namun, kerugian di taksir mencapai miliaran rupiah.
Sementara, jalan penghubung darat antara Morowali (Sulteng) dan Konut, Sultra lumpuh total akibat banjir. Bupati dan Wakil Bupati Konut, Ruksamin-Raup langsung turun lapangan dan memerintahkan instansi terkait melakukan evakuasi dan pertolongan kepada para warga korban banjir. (B)