ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Permandian Air terjun Seruni yang merupakan salah satu objek wisata alam baru yang ditemukan di Desa Lelewawo, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (Sultra)
Permandian Air terjun tersebut tepatnya berada sekitar 80 kilometer di bagian utara kota Lasusua. Untuk menuju ke lokasi wisata itu, para pengunjung memamfaatkan badan jalan poros trans Sulawesi sebagai parkiran, setelah itu harus berjalan kaki sekitar 15 menit melewati perkebunan warga setempat.
Warga memberi nama lokasi wisata itu dengan sebutan Seruni, kepanjanganya ” Serunya tuh di sini”. Sesuai namanya pengunjung membenarkan semua rasa lelah dalam perjalanan terbayar setelah memasuki kawasan yang benar-benar masih alami, sejuknya udara dari percikan air mengalir di antara batuan kapur dan terlihat pohon besar menjulang tinggi yang diapit oleh tebing setinggi kurang lebih 30 meter.
Tak hanya itu, pengunjung juga dimanjakan dengan air terjun dari batuan kapur yang memanjang dengan ketinggian sekitar empat meter, terbentuk secara alami yang berbentuk kolam sebagai tempat permandian.
Bukan hanya itu,setelah melewati air terjun pertama menuju ke hulu ternyata masih ada air terjun yang sama, bahkan lebih luas. Untuk melihatnya, Anda cukup berjalan sekitar 50 meter dan air terjun setinggi 30 meter dapat membuat pengunjung lebih terpesona dan dijadikan sebagai tempat swafoto.
Baso Sulham, salah seorang pengunjung dari Lasusua, mengatakan dirinya mengetahui tempat wisata tersebut dari cerita rekannya yang sudah berkunjung lebih dahulu.
“Luar biasa ini,bisa jadi tempat wisata terbaik kedepannya di kolut kalau di kelolah dengan baik,”kata Baso sulham kepada Awak zonasultra.id, Senin (18/6/2018).
Ditambahkan, meski baru sekali berkunjung dirinya merasa takjub dengan nuansa alam dibandingkan tempat wisata lain. Namun ia mengungkapkan, hanya saja akses kendaraan roda dua belum bisa sampai di lokasi tersebut.
“Sayangnya ini lahan parkirnya sempit,sendainya motor masuk ini tempat wisata terbaik,”ujarnya.
Pengunjung lain, Samsir mengharapkan, agar pemerintah desa cepat tanggap dengan menyiapkan fasilitas, sehingga kedepannya tempat permandian tersebut bisa dijadikan salah satu icon wisata yang bisa dijadikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) desa.
“Memang benar sarana jalan masuk masih menjadi kendala,harus di buat parkiran bukan di pinggir jalan begini,”ujarnya.
“Sekiranya masyarakat Desa Lelewawo dan pemerintah setempat mampu menjaga dan membangun tampa merusak kelestarian objek wisata ini,”tandasnya.(B)
