ZONASULTRA.COM, KENDARI – Selama masa Ramadan hingga H-3 Idulfitri 1439 H, peningkatan penyaluran elpiji di Sulawesi Tenggara (Sultra) didominasi oleh konsumsi elpiji non PSO atau non subsidi.
Unit Manager Communication & CSR MOR VII, M. Roby Hervindo mengatakan terjadi kenaikan 23 persen atau sebesar 12,71 metrik ton per hari dibandingkan penyaluran harian normal.
Roby menuturkan kenaikan konsumsi elpiji non subsidi terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi bright gas tabung 12 kg maupun 5,5 kg yang semakin diminati konsumen di Sultra.
(Baca Juga : Agen-agen Ini Melayani Penukaran Tabung Elpiji 3 Kg dengan Bright Gas)
Sedangkan untuk penyaluran elpiji 3 kg yang diperuntukkan bagi warga miskin dan usaha mikro, selama masa Ramadan hingga H-3 Idul Fitri hanya meningkat 2 persen.
“Jika dibandingkan konsumsi harian normal, yaitu dengan rata-rata konsumsi 126,58 metrik ton per hari,” rilisnya beberapa waktu lalu.
Kenaikan konsumsi ini, lanjut Roby, telah diprediksikan sebelumnya, karenanya Pertamina memastikan stok elpiji tersedia dan mencukupi kebutuhan warga, khususnya mendekati masa lebaran.
Roby menambahkan, stok elpiji khususnya elpiji subsidi 3 kg tersedia dan mencukupi dengan ketahanan stok mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hingga 7 hari setelah lebaran.
(Baca Juga : Pertamina : Cukup Tukarkan Dua Tabung Gas 3 Kg Bisa Dapat Bright Gas)
Menurutnya, Pertamina akan terus berkordinasi dengan pemda setempat dalam mengawasi distribusi elpiji 3 kg, agar dapat tepat sasaran dalam pengunaannya.
Sebut dia, untuk memperoleh gas elpiji 3 kg, pihaknya menghimbau agar masyarakat membelinya di pangkalan ataupun SPBU dengan stok tersedia dan harga yang sesuai harga eceran tertinggi (HET) setempat.
“Adapun untuk pasokan dan harga elpiji di tingkat pengecer tidak dapat dikontrol Pertamina karena pengecer bukan lembaga penyalur resmi Pertamina,” tutupnya. (B)