ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai tidak akan mengganggu ketersediaan pangan di daerah itu. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan (DKP) Muhamad Akbar. Menurutnya, banjir yang merendam sebagian lahan pertanian warga hanya sebagian kecil, sehingga stok pangan tetap terjaga.
“Hujannya mereta sehingga banyak lahan pertanian yang terendam banjir yang berdampak pada kualitas panennya menurun. Tapi petani yang lahannya terendam tidak semua, hanya di spot-spot tertentu saja. Sehingga saya rasa tidak akan berpengaruh terhadap ketahanan pangan dan target produksi padi kita,” terangnya, Selasa (3/7/2018).
(Baca Juga : Banjir Konawe, Ratusan Hektar Sawah Gagal Panen)
Dikatakannya, banjir yang merendam sebagian persawahan warga yang siap panen merupakan lahan pertanian yang terlambat panen karena sekarang banyak petani di Konawe memasuki musim tanam, musim panen di Konawe telah dilakukan beberapa bulan lalu. Disamping itu, banjir hanya merendam di bawah satu persen dari total luas areal pertanian di Konawe.
“Data jumlah pastinya area persawahan yang terendam ada di Dinas Pertanian. Namun kami bisa memastikan, tidak akan lebih dari satu persen sawah yang terkena banjir. Dan potensi gagal panen atau puso terhadap sawah yang tersendam sangat kecil. Mengingat usia tanam masih di bawah satu bulan, Kalaupun tanaman itu rusak, maka masih bisa diganti dengan tanaman yang baru,” ujarnya.
Berdasarkan data yang dirilis Badan penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Konawe, banjir yang terjadi sejak 28 juni 2018 merendam sejumlah wilayah di Konawe diantaranya Kecamatan Sampara, Pondidaha, Bondoala, Kapoiala, Anggaberi, Anggotoa, Wawotobi, Tongauna, Lambuya dan Puriala. Dari sejumlah rumah yang terendam, rata-rata rumah tersebut berada di pinggiran sungai Konaweeha dan Lahumbuti yang diakibatkan meluapnya dua sungai tersebut. Selain rumah 176 hektar persawahan juga ikut terendam
(Baca Juga : Korban Banjir Konawe Mendapatkan Pengobatan Gratis)
“Dengan terjadinya peristiwa banjir yang melanda Konawe membuat BPBD menetapkan siaga satu, sehingga dengan status siaga satu setidaknya warga bisa lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat hujan masih terus terjadi serta volume air di Sungai Konaweeha dan Lahumbuti masih meningkat,”terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Konawe, Dedet Ilnari Yusta, Senin (2/7/2018) kemarin. (A)