ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pengrajin gembol di Kota Kendari beberapa tahun terakhir mulai kesulitan mendapatkan bahan baku. Akibatnya para pengusaha gembol di ibukota Sulawesi Tenggara (Sultra) ini kesulitan mengembangkan usahanya.
Pengrajin gembol di Kelurahan Mandonga, Kota Kendari, Sarmin mengatakan, selama ini bahan baku gembol yang mereka olah berasal dari Kabupaten Muna, Muna Barat, dan Konawe Selatan. Tetapi untuk beberapa tahun terakhir ini pihaknya kesulitan mendapatkan bahan baku.
Diungkapkan, kualitas tunggak jati terbaik ada di Kabupaten Muna dan Muna Barat. Di dua daerah ini usia tunggak jati yang biasanya diolah menjadi gembol berusia ratusan tahun.
“Saat ini kami kesulitan untuk mengembangkan usaha gembol karena beberapa tahun terakhir ini sudah sulit mendapatkan tunggak jati yang memiliki kualitas baik dan usianya tua,” kata Sarmin di tempat pengolahannya, Rabu (4/7/2018).
Untuk harga bahan baku ini dia membeli dari pengumpul tunggak jati di kisaran harga Rp3,5 juta sampai dengan Rp10 juta. Tetapi dengan kondisi seperti sekarang ini harganya juga naik di kisaran Rp4 juta sampai dengan Rp12 juta karena sulit lagi mendapatkannya.
Padahal permintaan gembol jati ini sangat tinggi dan bukan hanya dari dalam wilayah Sultra. Permintaan juga berasal dari daerah Surabaya dan Jakarta.
“Kami sangat berharap adanya perhatian dari pemerintah terkait bahan baku ini. Sebab, dengan adanya bantuan pemerintah kemungkinan besar bisa memudahkan kami mendapatkan bahan baku,” tuturnya. (B)