ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan nilai impor Sultra pada Mei 2018 sebesar 102,73 juta dolar Amerika. Terjadi kenaikan sebesar 41,52 persen dibanding impor April 2018 yang tercatat 72,59 juta dolar Amerika.
Akan tetapi, Kepala Bagian Tata Usaha BPS Sultra Martini mengatakan volume impor hanya tercacat 100,74 ribu ton atau turun 11,66 persen dibanding impor bulan sebelumnya yang tercatat 114,04 ribu ton.
Sebutnya, impor tersebut didominasi komoditi bahan bakar mineral dengan nilai 60,48 juta dolar Amerika. Selanjutnya, komoditi mesin dan pesawat mekanik dengan nilai 20,84 juta dolar Amerika.
“Dan kelompok komoditi barang dari besi atau baja 10,89 juta dolar Amerika,” tambahnya saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra beberapa waktu lalu.
Martini menjelaskan kenaikan terbesar impor Sultra pada Mei dibanding April 2018 terjadi pada kelompok komoditi bahan bakar mineral senilai 32,86 juta dolar Amerika (118,94 persen).
Kondisi tersebut disebabkan oleh naiknya nilai impor dari Negara Tiongkok sebesar 104,45 persen atau senilai 28,85 juta dolar Amerika. Sedangkan, impor dari Negara Singapura mengalami penurunan sebesar 6,04 persen atau senilai 2,72 juta dolar Amerika.
Sementara itu, menurut golongan penggunaan barang, selama Mei 2018 golongan bahan baku atau penolong memberikan peranan terbesar yaitu 79,25 persen dengan nilai 81,42 juta dolar Amerika.
Selain itu, selama lima belas bulan terakhir, nilai impor Sultra tertinggi tercatat pada Februari 2017 dengan nilai mencapai 143,54 juta dolar Amerika. Sedangkan terendah terjadi di September 2017 yaitu 27,55 juta dolar Amerika.
“Sementara itu, volume impor tertinggi tercatat pada Juli 2017 yang mencapai 236,64 ribu ton dan terendah di September 2017 dengan volume 63,63 ribu ton,” tutupnya. (B)