Penderita Diduga Gizi Buruk Meninggal di RS Konawe

Penderita Diduga Gizi Buruk Meninggal di RS Konawe
GIZI BURUK - Seorang gadis penderita penyakit seperti gizi buruk dilaporkan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Konawe, pada Senin (23/7/2018) malam. Meskipun sempat dirawat selama beberapa hari di RS. Namun kondisinya tidak kunjung membaik. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Seorang remaja perempuan yang menderita penyakit mirip gizi buruk dilaporkan meninggal dunia saat dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Konawe, pada Senin (23/7/2018) malam. Fani Mulyajaya (19) namanya. Ia warga Kelurahan Hopa-hopa Kecamatan Wawotobi, sempat dirawat selama beberapa hari di RS. Namun kondisinya tidak kunjung membaik.

Informasi yang diperoleh media ini, sebelum korban dirawat di RS, pihak keluarga sempat berusaha membawa korban ke Puskesmas di wilayanya untuk memdapatkan perawatan, namun ditolak. Ia pun hanya dirawat di rumah saja. Namun, karena desakan dari pihak keluarga hingga akhirnya korban dirawat di RS.

“Korban sudah meninggal semalam di rumah sakit, tapi biayanya mahal ditambah lagi selama perawatan, pihak rumah sakit sepertinya tidak serius memberikan perawatan. Padahal korban adalah pasien BPJS, kata salah satu kerabat keluarga korban tidak menyebutkan identitasnya.

Kepala Dinas Kesehatan, H.Muhamad Aris membantah jika korban adalah pasien gizi buruk, karena biasanya penderita gizi buruk itu mayoritas balita. Dirinya menduga jika korban mengidap penyakit lain, karena usianya kini sudah remaja. Dan yang harus dipahami, ini bukanlah gizi buruk yang disebabkan asupan gizi yang tidak diperhatikan, melainkan dikarenakan faktor lain seperti bawaan.

“Setiap tahun itu ada pendataan kesehatan dari rumah-kerumah yang dilakukan pihak Puskesmas dan setelah saya koordinasi dengan Puskesmas, katanya pada pendataan kesehatan pada tahun 2017 lalu, kita tidak menemukan warga mengidap gizi buruk di Kecamatan Wawotobi. Untuk mengetahui secara pasti penyakit apa yang diderita korban, adalah gaweannya (kewenangan) pihak RS,” katanya Selasa (24/7/2018).

Dirinya juga membantah, pihak Puskesmas menolak pasien sebelum dirawat di Rumah Sakit. Karena pihak puskesmas tidak pernah mengakui jika korban pernah datang ke Puskemas apalagi sampai ditolak. “Ini baru-baru saya telepon kepala puskesmasnya, katanya tidak betul mereka tolak pasien. saya juga sudah peringatkan seluruh puskesmas di Konawe agar memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, sopan, dan beretika,” terangnya.

(Baca Juga : 38 Warga Konawe Meninggal di Jalanan)

Sementara itu, Direktur Badan layanan Umum Daerah (BLUD) RS Konawe, dr.Agus Lahida mengaku belum mengetahui secara pasti korban mengidap penyakit apa. Namun, secepatnya akan diketahui karena melalui rekam medis. Dikatakannya setiap pasien yang dirawat pastinya memiliki rekam medis, karena rekam medis merupakan berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

“Rekam medis ini merupakan proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya pasien, diteruskan kegiatan pencatatan data medik pasien serta dilanjutkan dengan proses penanganan berkas rekam medis yang meliputi pengolahan data, penyimpanan, pengeluaran berkas dari tempat penyimpanan untuk melayani permintaan. Sekaligus juga sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut ambil bagian dalam memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan kepada pasien,” tuturnya.(B)

 


Reporter : Dedi Finafiskan
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini