Jarang di Rujab, Bupati Buteng Mengaku Sibuk Cari Duit

Bupati Buton Tengah (Buteng), Samahuddin
Samahuddin

ZONASULTRA.COM,LABUNGKARI – Sejak jadi Bupati di Buton Tengah, 2017 lalu, Samahuddin terlihat jarang menempati rumah dinasnya di Labungkari, ibukota daerah itu. Sesekali ia berada di Baubau, kediaman pribadinya. Pertanyaan soal itu akhirnya terjawab saat sang kepala daerah berkenaan menemui massa yang berunjuk rasa di kantornya, Selasa (24/7/2018) siang lalu.

“Saya akui, saya memang jarang di rumah dinas. Saya sibuk cari anggaran lain, guna menyiasati minimnya APBD Buteng. Kita lobby ke pusat. Saya juga sibuk untuk mengahadiri acara diluar,” aku Samahuddin, Bupati Buton Tengah saat menerima 15 orang perwakilan pengunjuk rasa dari Aliansi Masyarakat Peduli Buton Tengah, yang datang berunjuk rasa di Kantor Bupati Buten.

Selain menjelaskan soal dirinya yang memang jarang di Labungkari, tepatnya di rumah dinas, ia juga menepis isu yang diarahka ke pemerintahanya yang berniat menggelar acara perayaan HUT Kemerdekaan RI, Agustus nanti di Mawasangka. “Bagaimana kita mau gelar di Mawasangka, panitianya saja belum kita bentuk. Jadi tolong jangan dipercaya isu itu,” tukasnya.

Massa yang dipimpin Ali Munir ini juga meminta agar Bupati Buton Tengah mencabut laporannya ke polisi terkait aksi anarkis yang dilakukan massa beberapa hari lalu saat berunjuk rasa, dimana saat itu ada beberapa fasilitas daerah yang dirusak. “Kalau soal itu, saya minta maaf. Itu sudah masuk ranah hukum. Biarkan hukum yang menyelesaikannya. Karena polisi saat ini sudah menyelidikinya,” beber politisi PDIP ini.

(Baca Juga : Massa Pendemo di Buteng Serang Rujab Bupati dan Merusak Fasilitas)

Setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari bupati yang kala itu didampingi Ketua DPRD Buteng, Adam dan Kapolres Baubau, AKBP Daniel Widya Mucharam, massa kemudian membubarkan diri dengan terbit. Meski demikian, mereka tetap menitipkan harapan agar Bupati bisa lebih sering berada di Labungkari, di rumah dinas.

Sebelum massa Aliansi Masyarakat Peduli Buton Tengah hadir menyampaikan aspirasinya, lebih dulu hadir sekelompok massa yang mengatasnamakan Konsorsium Masyarakat Buteng Bersatu (KMB). Bedanya, mereka mengaku mendukung seluruh kinerja pemerintahan daerah. “Kami mohon kepada kawan-kawan, masyarakat Buteng untuk tidak terprovokasi dengan isu-isu yang membuat persatuan kita sebagai anak bangsa retak,” kata salah seorang orator.

Mereka hanya berorasi, tanpa sempat bertemu dengan Bupati. Polisi dari Mapolres Baubau bersiaga penuh demi menghindari adanya gesekan antara dua kubu. Berkat kesadaran massa dan kesiagaan aparat, suasana demonstrasi berjalan kondusif.

Pada kesempatan yang sama, Kapolres Baubau AKBP Daniel Widya Mucharam SIk mengatakan persoalan pencabutan tuntutan pengrusakan aset itu tidak dapat dilakukan dan tetap menunggu proses hukum. “Ini negara hukum, kasus ini tidak bisa dicabut walaupun pihak pemda dan demonstran berdamai,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga sangat mengapresiasi para unjukrasa hari ini, karena Butuh 3,5 Jam saja dalam penyelesaiannya, tanpa gas air mata, bentrok fisik, dan tanpa perdebatan alot dalam mediasi tersebut. “Saya salut bagi pengujukrasa di Buteng, bisa jadi contoh bagi daerah lain,” tutupnya.(B)

 


Reporter :Aisyah
Editor : Abdi MR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini