ZONASULTRA.COM,KENDARI– Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKg) meminta warga untuk mewaspadai musim kemarau yang diprediksi akan terjadi pada Agustus mendatang.
Kepala Kelompok Teknis Stasiun Klimatologi Ranomeeto BMKG Kendari Siti Risnayah mengatakan, prediksi iklim di Agustus mendatang, curah hujan dalam kategori rendah berkisar 0 – 100 mm per bulan. Oleh karena itu bukan berarti sama sekali tidak ada hujan, tapi bisa ada hujan hanya saja intensitasnya rendah.
Berdasarkan pemetaannya, daerah yang mendapatkan hujan dalam kategori rendah yakni Baubau, Buton, Buton Selatan (Busel), Buton Tengah (Buteng), Wakatobi, Muna, Muna Barat (Mubar), Kendari, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepualuan (Konkep), Bombana, Kolaka, sebagian besar Kolaka Timur (Koltim), sebagian besar Konawe dan Konawe Utara (Konut).
Kategori menengah akan terjadi di Kolaka Utara (Kolut), sebagian kecil Koltim, Konawe dan Konut. Sementara intensitas tinggi dan sangat tinggi tidak ada.
“Dari prediksi curah hujan bulan agustus tersebut yang umumnya rendah, kami menyampaikan perlu adanya kewaspadaan terhadap kekeringan,” ungkap Siti Risnayah kepada zonasultra, Rabu (25/7/2018).
Selain itu, masyarakat juga dihimbau dapat menjaga kesehatan di musim panas nanti karena dapat berpotensi menimbulkan dehidrasi. Kondisi ini diperkirakan terjadi hingga Oktober mendatang.
“Kita tetap, mengawasi dan mengamati mas, kondisinya. Terus kita update,” tukasnya.
Potensi terjadi kekeringan, karena pada bulan Agustus suhu terpanas di Bumi Anoa bisa mencapai 35-36 derajat Celcius. Dua kabupaten yang diprediksi mengalami kekeringan yakni sebagain wilayah Kolaka dan Bombana, termasuk wilayah bagian barat Sultra.
Selain mewaspadai potensi kekeringan, warga juga diminta dapat beradaptasi dengan suhu udara malam hari yang akan lebih dingin.
“Fakta menariknya Agustus merupakan puncak musim kemarau, suhu paling minimum pun dapat terjadi di bulan ini yakni 19 derajat Celcius di beberapa wilayah,” tukasnya. (B)
