ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indoensia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan sebanyak 30 persen pemilik rekening di Bumi Anoa bisa memiliki kartu ATM/debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sultra Minot Purwahono mengatakan, pihaknya menargetkan pasca lauching GPN, Minggu (29/7/2018) kemarin hingga Jumat tanggal 3 Agustus 2018 mendatang kartu ATM/debit berlogo GPN yang tersebar harus mencapai 3.000 kartu.
Untuk merelesaikan target itu, pihaknya membuka gerai penukaran kartu ATM yang lama di beberapa titik. Misalnya, tanggal 30 dan 31 Juli 2018 di Pelataran Swalayan Rabam, 1 Agustus di Pelataran Pasar Senteral dan tanggal 2 Agustus di KPw BI Sultra.
“Kami berharap masyarakat dapat memahami kebijakan GPN ini dan segera menukarkan kartunya yang lama di pihak bank masing-masing,” ungkap Minot awak ZONASULTRA.COM, Senin (30/7/2018).
BI Sultra mencatat, jumlah rekening tabungan di Sultra saat ini mencapai 2.412.929 rekening. Dari data itu, 30 persen ditargetkan hingga akhir tahun setiap pemilik rekening tabungan mempunyai minimal satu kartu ATM berlogo GPN.
(Baca Juga : BI Sultra: WNI Wajib Punya Satu ATM Berlogo GPN)
Secara umum, BI tidak memiliki data pasti berapa jiwa masyarakat Sultra yang memiliki tabungan, sebab ada kemungkinan satu orang punya dua atau lebih buku rekening.
“Jadi sebenarnya data tersebut tidak bisa secara presisi menggambarkan jumlah pemilik rekening. Itu adalah jumlah rekeningnya saja,” tukasnya.
Minot pun berharap agar masyarakat dapat memiliki kesadaran untuk segera menukarkan kartu ATM pada gerai yang telah disiapkan atau langsung ke bank masing-masing, apalagi pengurusannya tidak mengeluarkan biaya alias gratis.
Kadiv Keuangan Bank Sultra Yuli Siswanto menyampaikan Bank Sultra sendiri saat ini sudah mendistribusikan sekitar 18 ribu kartu ATM belogo GPN di seluruh wilayah kerja di Bumi Anoa dari target 46 ribu kartu ATM berlogo GPN.
“Semua kartu yang belogo GPN ini juga sudah menggunakan chip bukan lagi sistem magnetik yang digesek ketika menggunakan mesin EDC,” intinya kami selalu mendukung program pemerintah dan terus bekerjasam dengan BI,” ungkap Yuli.
Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan paling lambat tahun 2022 semua warga negara wajib memiliki satu kartu ATM berlogo GPN. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Abdul Saban