ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pada triwulan II 2018 Sultra mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 6,09 persen.
Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan pertumbuhan ini lebih tinggi jika dibandingkan dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,27 persen.
Namun, pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini tumbuh melambat jika dibandingkan dengan triwulan II 2017 sebesar 6,87 persen.
“Pertumbuhan ini tidak begitu baik jika di bandingkan dengan wilayah lainnya di timur Indonesia yang mencapai 7 persen ke atas,” jelasnya saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Senin (6/8/2018).
Pertumbuhan PDRB tertinggi menurut lapangan usaha triwulan II 2018 (year on year) berasal dari kontruksi, diikuti informasi dan komunikasi serta transportasi dan pergudangan.
Dia menjelaskan sumber tertinggi pertumbuhan ekonomi menurut lapangan usaha dari sektor pertanian. Mengikut, pertambangan (peningkatan produksi biji nikel dan penggalian tambang golongan C.
Selain itu, kontruksi (proyek infrastruktur pemerintah dan swasta terutama belanja jaringan), dan perdagangan (menjamurnya minimarket), serta transportasi (adanya transportasi dan kurir online).
(Baca Juga : Triwulan II, BI Optimis Ekonomi Sultra Tumbuh Lebih Cepat)
“Seperempat dari pertumbuhan ekonomi di dorong oleh sektor pertanian, terutama kelapa sawit, buah-buahan, dan produksi perikanan tangkap,” tambahnya.
Kemudian, pertumbuhan PDRB menurut pengeluaran triwulan II 2018 yaitu konsumsi rumah tangga (makanan dan minuman, serta transportasi), konsumsi LNPRT, konsumsi pemerintah (realisasi belanja APBN dan APBD meningkat), PMTB (impor barang modal mengalami meningkat), ekspor, dan impor.
Sementara, sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi menurut pengeluaran yaitu ekpor barang dan jasa, konsumsi rumah tangga, pembentukan modal tetap bruto (PMTB), dan lainnya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose