Kembangkan e-Smart IKM, Kemenperin Hadirkan Situs Belanja Online di Sultra

Direktur Jenderal (Dirjen) IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih
Gati Wibawaningsih

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menghadirkan managemen dari situs belanja online dalam negeri seperti Tokopedia, Buka Lapak dan Shoope dalam acara pelatihan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Direktur Jenderal (Dirjen) IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, managemen dari sejumlah situs belanja online tadi akan memberikan ilmu kepada para peserta pelatihan IKM ini dalam hal penentuan market place di jejaring internet.

“Diajarkan bagaimana upload foto, buat keterangan dagangan, packing jualan dan banyak hal yang tentunya diharapkan akan meningkatkan daya saing mereka,” kata Gati usai acara pembukaan, Senin (27/8/2018) malam di Hotel Clarion Kendari.

Dalam program prioritas nasional untuk Making Indonesia 4.0, pada point keempat Kemenperin memfokuskan pemberdayaan UMKM yang di dalamnya termasuk IKM. Untuk itu, Kemenperin menggagas program pengembangan platform e-commerce nasional bertajuk e-Smart IKM, yang merupakan suatu upaya pemerintah untuk membangun sistem database industri kecil menengah yang sekaligus diintegrasikan dengan marketplace besar yang sudah ada di Indonesia.

Pada rangkaian kegiatan ini juga diadakan workshop e-Smart Dekonsentrasi IKM Sulawesi Tenggara, dengan peserta sebanyak 80 IKM dari komoditi pangan, sandang, furniture, dan aneka aksesoris lainnya.

“Kami mengapresiasi adanya 80 IKM dari Sulawesi Tenggara yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengikuti workshop e-smart IKM selama 2 hari mendatang. Semoga para pelaku IKM di Sulawesi Tenggara dapat mengoptimalkan pemasaran online dan mempertahankan keberlangsungan akunnya di marketplace untuk memperluas akses pasar bahkan sampai ke tingkat global, sudah saatnya IKM naik kelas dan mengembangakan pasarnya,” tukasnya.

Gati berharap dengan program ini IKM mampu membuka akses pasar dan mengelola dengan baik pemasaran online-nya sehingga berlanjut. Ia juga mengatakan program ini tidak hanya berhenti setelah mengikuti workshop, namun Kemenperin terus memonitor dan mengevaluasi serta menyiapkan program pendampingan bagi IKM sehingga tujuan e-Smart ini dapat tercapai.

Berbagai fasilitas pendampingan dapat didapatkan bagi para peserta workshop e-Smart IKM seperti bantuan desain produk dan kemasan, bantuan mesin/peralatan restrukturisasi serta bantuan HKI. Selain itu, para IKM di setiap daerah dapat memanfaatkan peran fungsional penyuluh industri untuk pengembangan IKM-nya.

Sampai saat ini, program e-Smart IKM telah dilaksanakan di 22 provinsi dengan melibatkan 5 lembaga (Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA dan Kementerian Kominfo) dan pemerintah provinsi, kota serta kabupaten.

Program e-Smart IKM juga telah bekerjasama dengan marketplace Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, dan Ralali, serta Gojek Indonesia.

Saat ini terdapat 9 komoditas yang masuk ke dalam skema e-Smart IKM, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fashion, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya. Hingga bulan Agustus 2018, tercatat sebanyak 3.450 IKM yang telah mengikuti workshop e-Smart IKM dengan total nilai penjualan sebesar Rp1,3 miliar. (B)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini