ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) menggandeng 19 pondok pesantren di Sultra guna mendorong pengembangan ekonomi syariah.
Untuk meningkatkan kemandirian ekonomi kewirausahaan di pesantren tersebut, Bank Indonesia mengadakan pelatihan kewirausahaan dan kemandirian pesantren di satu salah hotel di Kendari, Selasa (28/8/2018).
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Minot Purwahono mengatakan, dengan pelatihan tersebut pesantren didorong untuk bisa mandiri secara ekonomi melalui pengelolaan dana yang profesional.
“Termasuk melakukan tata kelola yang baik dan juga perluasan dan pendalaman unit usaha,” ujarnya.
Menurutnya, pengembangan ekonomi syariah ini sangat penting karena melihat pesatnya pertumbuhan keuangan syariah di dunia saat ini. Olehnya itu, pesantren menjadi sasaran utama dalam pengembangan ekonomi syariah.
Pihaknya pun menghadirkan pemateri dari pondok pesantren yang telah berhasil melakukan usaha secara mandiri di pasentrennya. Salah satunya dari Pesantren Sidogiri di Pasuruan Jawa Timur, Pesantren Nurul Iman di Bogor, dan Pesantren Al-Itifaq Bandung.
“Ini bisa menjadi contoh untuk pesantren di Sultra, menyesuaikan dengan potensi yang ada di sini untuk dikembangkan secara mandiri,” tambahnya.
Pelatihan yang baru dilakukan pertama kali di Sultra hanya menghadirkan 19 pondok pesantren. Namun ke depan, BI Sultra akan kembali menggelar pelatihan serupa agar semua pesantren bisa terjangkau dan menjadi mandiri dalam mengembangkan perekonomian.
Sebagai informasi, pondok pesantren peserta pelatihan terdiri dari sembilan kabupaten dan kota di Sultra yaitu Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Kolaka, Muna, Buton, Muna Barat, Buton Utara, Kota Baubau, dan Kota Kendari. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose