ZONASULTRA.COM, KENDARI – Guna menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium untuk masyarakat, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara menggelar operasi pasar di beberapa pasar di Kota Kendari, Selasa (4/9/2018).
Pelaksanaan operasi pasar dilakukan serentak di seluruh Indonesia dengan melibatkan instansi terkait seperti Bank Indonesia, Satgas Pangan, TPID, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, mitra Bulog, dan stakeholder lainnya.
Kegiatan tersebut ditandai dengan pelepasan truk yang mengangkut beras medium untuk selanjutnya disebar di pasaran dari Gudang Bulog Sultra Punggoloba, Benu-Benua, Kendari.
Kepala Divisi Regional (Kadivre) Bulog Sultra Kusmiawan mengatakan, operasi pasar sudah mulai dilakukan dari awal tahun 2018. Kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras medium ini menggunakan cadangan beras pemerintah (CBP).
Ungkapnya, operasi pasar akan dilaksanakan di beberapa pasar di Kota Kendari, khususnya di pasar-pasar pencatatan Badan Pusat Statistik (BPS), misal Pasar Sentral Kota, Pasar Basah Mandonga, dan Pasar Lapulu.
Kusmiawan menyebutkan beras yang sudah digelontorkan untuk memenuhi kebutuhan operasi pasar kurang lebih sebanyak 4.100 ton. Menggunakan beras medium kualitas yang bagus dan harga yang murah.
Selain itu, pelaksanaan operasi pasar ini didasari oleh hasil survei bersama, yang menyebutkan harga belum turun seperti yang diharapkan oleh pihaknya. Masih ada beberapa penjual yang memperjualbelikan beras medium di atas harga eceran tertinggi Rp9.450 per kilogram.
“Harga Rp9.450 sudah cukup bagus untuk beras medium, tapi kenyataannya tidak seperti itu,” ujarnya saat ditemui di Gudang Bulog Punggoloba Benu-Benua Kendari.
Dia mengharapkan ada kerjasama yang intens untuk mensosialisasikan kepada para pedagang, utamanya pengecer akan kewajibannya membantu menstabilkan dan menjaga harga di tingkat konsumen sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah. Apalagi sudah ada campur tangan pemerintah dalam memberikan beras harga murah.
Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra Minot Purwahono menambahkan, menjadi sinergi antara TPID dan Bulog dalam menjaga stabilitas harga, khususnya beras medium yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
“Karena beras ini merupakan komponen terbesar yang memberikan andil inflasi, sehingga harus benar-benar dijaga pasokannya dan harganya harus tetap distabilkan,” pungkasnya. (B)