ZONASULTRA.COM,ANDOOLO – Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) berjanji bakal membagun sejumalah infrastruktur di Desa Aunupe, Kecamatan Wolasi. Ini dilakukan untuk membantu wilayah itu menjadi desa percontohan pertanian organik.
Desa Aunepe menjadi pilot project pengembangan klaster pertanian terpadu Bank Indonesia (BI) perwakilan Sultra sejak 2015 lalu dan telah berakhir masa pembinaanya pada 26 Juni 2018.
“Sejak BI bersinergi dengan Desa Aunupe, melakukan program pembinaan dengan konsep pertanian organik, Aunupe telah mengalami banyak peningkatan terutama di bidang pertanian. Hal ini mendorong desa ini menjadi desa percontohan,” kata Wakil Bupati Konsel Arsalim saat ditemui dalam acara passing out program pilot project BI di Desa Aunepe, Rabu (5/9/2018).
Untuk itu, lanjut Arsalim, pemda bakal terus berupaya mendukung dengan melanjutkan program pembangunan di wilayah itu terutama dalam hal pembagunan infrastruktur untuk membantu Desa Aunupe menjadi desa maju.
“Kemarin saya sudah berbincang langsung dengan masyarakat di sana, ternyata sebagian besar saudara kita di sana memang petani, mereka mengeluhkan infrastruktur terutama jalan untuk mendukung aktivitas mereka. Inilah yang coba saya tangkap,” kata Arsalim.
Dirinya juga bakal melakukan koordinasi baik dengan pemerintah daerah maupun pusat untuk membangun Desa Aunupe terus menjadi desa percontohan.
Selain sedang menunjukan perkembangan pola pertanian, mantan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Konsel ini menjelaskan beberapa alasan wilayah Aunupe perlu mendapat perhatian. Hal itu terkait jumlah masyarakat yang terus meningkat serta kondisi wilayah yang luas, terisolir karena berada dalam hutan, serta jauh dari pusat kota.
“Saat ini bisa kita katakan desa ini mandiri, kalau ini kita poles akan menjadi desa berkembang dan maju. Begitupun sebaliknya kalau kita lepas bisa-bisa kembali lagi berubah seperti dulu tidak sesuai lagi harapan kita ke depan,” jelasnya.
Sementara Kepala Desa (Kades) Aunupe Lukman Tumaleno menjelaskan, selama tiga tahun terakhir BI bersama pemerintah desa bekerja sama membina masyarakat melakukan aktivitas dari pola penanaman konvensional menggunakan bahan kimia pestisida, ke pola penanaman dengan konsep total organik, menggunakan bahan alami.
“Mereka juga dibina, seperti dari sisi penguatan kelembagaan, pelatihan dari sisi produksi dan pencatatan keuangan,” kata Lukman pada zonasultra.id.
Lukman juga mengatakan saat ini pihak kelompok tani di wilayah itu telah mandiri mengembengkan beberapa tanaman sayuran tanpa menggunakan bahan kimia.
“Alhamdulillah sekarang masyarakat mulai berani menanam, saya berharap hal ini mampu mendongkrak peningkatan ekonomi di desa,” harapnya. (B)