Tudingan Ada Mahar Politik, Ketua DPW NasDem Sultra: Itu Fitnah

Tudingan Ada Mahar Politik, Ketua DPW NasDem Sultra: Itu Fitnah
KONFERENSI PERS - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Tenggara (Sultra) Tony Herbiansyah (keempat dari kanan) bersama Komando Pemenangan Pemilu Partai NasDem wilayah Sultra Malkan Amin (ketiga dari kanan) dan para pengurus DPW saat melakukan konferensi pers terkait tudingan ada mahar politik yang diberlakukan oleh DPW Partai NasDem Sultra pada Pemilihan Wali Kota Kendari 2017 lalu. Konferennsi pers ini dilaksanakan di Kantor DPW Partai NasDem Sultra, Jalan Bypass Kendari, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Senin (24/9/2018). (RAMADHAN HAFID/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Sulawesi Tenggara (Sultra) Tony Herbiansyah, membantah pernyataan Ishak Ismail dan mantan Sekretaris DPW NasDem Ikhwan Mapilawa yang mengatakan bahwa dirinya menerima mahar politik pada pemilihan Wali Kota Kendari tahun 2017 lalu.

Menurut Tony, isu terkait mahar politik yang dilontarkan Ishak Ismail dan Ikhwan sangat mendeskriditkan Partai besutan Surya Paloh.

“Itu fitnah, Informasi itu tidak betul. Kalau semua katanya, bisa saja mengatakan begitu. Tapi okelah itu informasi dia, tapi tanya juga daerah yang Pilkada kemarin seperti Bombana. Tanya pak Tafdil apakah dia dimintai mahar oleh NasDem,” kata Tony saat melakukan konferensi pers di Kantor DPW NasDem Sultra, Senin (24/9/2018).

Bupati Kolaka Timur ini mengungkapkan, NasDem Sultra tidak pernah memintai mahar politik kepada para calon kepala yang diusung. Bahkan kata dia, NasDem memberikan dana kepada para calon kepala daerah yang diusung.

Selain itu, NasDem juga memiliki mekanisme dalam menentukan kepala daerah yang diusung, salah satunya dengan melakukan survei terhadap para calon.

“NasDem tidak memungut, tapi memberikan. Naif jika ada orang yang mengatakan NasDem sebagai partai pengemis, partai tidak ada uang. Tidak betul juga uang Rp100 juta diserahkan ke kita dari Ishak Ismail. Itu cuman halayan dia. Silahkan saja tanyakan kepada para kepala daerah yang diusung NasDem, apakah mereka dimintai mahar,” ungkapnya.

Sementara terkait pernyataan Ikhwan Mapilawa yang mengatakan bahwa ada mahar politik yang terjadi di NasDem Sultra, Tony menganggap itu merupakan kekecewaan dari Ikhwan, sebab dia diberhentikan dari sekretaris DPW karena dianggap tidak loyal.

“Jadi itu bagian dari kekecewaan pak Ikhwan, sebab beliau kita berhentikan karena tidak loyal terhadap partai. Tapi kita doakan yang fitnah kita mudah-mudahan diberikan keselamatan,” pungkas Tony.

Baca Juga : Bawa Pengacara, Ishak Ismail Pertanyakan Kasus Bupati Koltim

Di tempat yang sama, Komando Pemenangan Pemilu Partai NasDem wilayah Sultra, Malkan Amin juga sependapat dengan Tony. Menurut Malkan, DPW Partai NasDem tidak akan mungkin menerima mahar politik apalagi nilainya hanya Rp100 juta.

“Jadi begini, partai ini tingkat disiplinnya luar biasa. Kalau ada proses seperti ini yang terjadi, saya sebagai komando pemenangan pemilu segera melaporkan ke Jakarta. Tapi kalau hanya Rp100 juta tidak mungkin pak Tony menerima itu. Jadi ini tuduhan yang tanpa bukti,” ujar Malkan Amin.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Kota Kendari Ishak Ismail mengaku menyerahkan uang Rp100 juta ke DPW NasDem Sultra. Uang tersebut kata Ishak, sebagai mahar agar dirinya bisa diberikan rekomendasi oleh NasDem pada proses pemilihan Wali Kota Kendari 2017 lalu.(A)

 


Reporter: Ramadhan Hafid
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini