Sulteng Diguncang Gempa, Warga Kendari Khawatir Tunggu Kabar Keluarga

Gempa di Palu donggala sulawesi tengah
Lokasi gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018). (Foto : tribunnews.com)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat (28/9/2018) sekira pukul 18.02 Wita. Guncangan terasa hingga di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Gempa tidak hanya memporak-porandakan bangunan yang ada, gelombang tsunami setinggi 1,5 meter juga turut menerjang Palu.

Dikutip dari Detik.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan tsunami diperkirakan sebelumnya terjadi pukul 17.22 WIB atau 18.22 Wita. Namun Staf BMKG di lapangan mengumpulkan informasi, terlihat adanya kenaikan muka air laut setinggi 6 cm pukul 17.27 WIB atau 18.27 Wita.

Kemudian terjadi kenaikan muka air laut hingga 1,5 meter di Palu. Setelah itu, air laut semakin surut kembali. Akhirnya dengan surutnya air yang teramati, maka peringatan dini tsunami ini diakhiri BMKG pada pukul 17.36 WIB.

Berita Terkait : BMKG: Gempa di Donggala 7,4 SR

Sejumlah warga asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berdomisili di Kota Palu, hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi via telepon oleh pihak keluarga yang ada di Kota Kendari.

Salah satunya adalah Ros. Kepada awak media ini Ros mengaku sudah beberapa kali mencoba menghubungi sang kakak yang kini tinggal di Palu.

“Kakak ku kasihan lima anaknya di Palu, sampai sekarang tidak bisa saya hubungi. Dari tadi saya kontak, gemetar saya rasanya nda kuat saya cari tahu kabar kaka saya,” akunya.

Berbeda dengan Ros, Abdi Mahatma sudah berhasil menelpon adiknya yang juga telah berdomisili di Kota Palu.

“Adikku selamat ji, hanya luka. Tapi rumahnya hancur di Palu, di sana ada jaringan XL. Ipar saya barusan menelpon melaporkan keadaan di sana,” ucapnya.

Berita Terkait : Ini Penjelasan BMKG Terkait Gempa di Donggala

Sementara dari keterangan Pers Kemkominfo RI, pasca gempa bumi tektonik 7,4 SR yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, jaringan telekomunikasi di Donggala dan sekitarnya tidak dapat beroperasi karena pasokan listrik PLN terputus.

Hingga pukul 18.00 WIB, hasil pemantauan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika terdapat 276 base station yang tidak bisa digunakan.

Operator telekomunikasi juga tengah berupaya memulihkan pasokan listrik dengan menggunakan Mobile Backup Power (MBP) dan menunggu pulihnya jaringan listrik dari PLN.

Menteri Kominfo Rudiantara pun.telah menugaskan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk mengirimkan 30 unit telepon satelit guna mendukung koordinasi penanganan bencana di Donggala dan sekitarnya.

Sebelumnya, Kementerian Kominfo dan BMKG telah mengirimkan informasi gempa bumi melalui SMS ke pengguna ponsel di daerah Donggala dan sekitarnya pada hari Jumat sejak pukul 14.09 WIB. SMS Blast dikirimkan sebanyak 7 kali. Adapun SMS peringatan dini tsunami telah dikirim pada pukul 17.02 WIB. (B)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini