ZONASULTRA.COM, KENDARI – Sejak dua hari ini warga masyarakat Sultra terkhusus warga Kota Kendari terlihat mengantri di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Bahkan tak sedikit warga yang mengeluh kehabisan jatah BBM saat mengantri.
Salah satu pengawas lapangan SPBU Tapak Kuda Kendari Aswan membenarkan terjadi antrian. Aswan mengaku salah satu jenis BBM yakni Pertalite stoknya sudah beberapa hari tidak ada di depot pertamina.
“Karena kekosongan BBM di depot Pertamina, sehingga kita dikirimkan BBM dari Kolaka sebanyak tiga kali yang di ambil dari depot Pertamina Kolaka,” jelas Aswan.
Dikondisi normal SPBU Tapak Kuda setiap harinya untuk distribusi BBM yakni 32 ton BBM Pertilite, 16 ton Premium, 8 ton Pratamax, 8 ton Solar, tetapi dalam dua tiga hari ini yang masuk hanya Premium 24 ton tetapi sudah habis lagi karena 8 ton BBM hanya sampai tiga jam.
(Baca Juga : Tiga SPBU di Kendari Disanksi, Saranani Dibekukan Jual Solar Subsidi)
“Kami juga sudah minta konfirmasi sama pihak Pertamina tapi mereka hanya menyampaikan kalau stoknya itu menipis,” ujarnya.
Karena kondisi itu rupanya menjadi fokus pemantauan Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sultra Kombes Polisi Yandri Irsan mengatakan, dipastikan pasokan BBM untuk Sultra tetap ada. Namun memang ada keterlambatan pasokan karena ada yang dialihkan untuk daerah bencana di Palu dan sekitarnya di Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Kita juga sudah cek lewat Pertamina di Makassar, ada pengalihan sementara dengan perhitungan ketersediaan BBM di Sultra tetap cukup. Daerah Palu dan sekitarnya itu jadi skala prioritas sehingga ada pengalihan,” kata Yandri di Polda Sultra, Selasa (9/10/2018).
Yandri mengatakan jumlah keseluruhan pasokan yang dialihakan ke Palu belum dapat dipastikan karena secara detail datanya ada pada Pertamina.
(Baca Juga : Polda Warning Masyarakat Tak Mainkan Harga Sembako dan Gas Elpiji)
Sementara itu Pertamina dengan tegas mengatakan tidak ada suplai stok Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Terminal BBM (TBBM) Kendari ke Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) pascagempa bumi dan tsunami beberapa waktu lalu.
Terkait adanya antrian panjang di sejumlah SPBU di Kota Kendari, penyebabnya bukan karena adanya pengurangan suplai BBM ke Palu. Melainkan karena adanya peningkatan konsumsi diluar kondisi normal.
Demikian ditegaskan Unit Manager Communication & CSR Pertamina Marketing Operation Region VII Roby Hervindo saat dikonfirmasi mengatakan, untuk memenuhi stok BBM di Kota Palu dan Kabupaten Donggala pihaknya mendatangkan suplai BBM dari TBBM Palopo, Makassar, Toli-toli, Pare-pare.
“Terlalu jauh dari Kendari mau suplai ke sana, jadi kalau ada pihak yang menyebutkan kita suplai kesana mohon maaf data itu kurang valid,” ungkap Roby, Selasa (9/10/2018).
Lebih rinci, Roby mengatakan jika kebutuhan rata-rata perbulan dari Januari hingga September 2018 BBM di Kota Kendari untuk jenis Premium sebesar 3.141 kl, Pertalite 4.477 kl, Pertamax 324 kl dan Solar 3.710 kl. Data ini, tidak ada pengurangan baik itu dari Agustus ke September dan sudah seperti itu kebutuhannya.
“Mungkin saja peningkatan penggunaan BBM ini disebabkan banyak warga kota Kendari yang menuju ke Palu untuk ikut evakuasi atau menjenguk sanak keluarga, sehingga kebutuhan naik,” kata Roby.
(Baca Juga : Pengerjaan Proyek dan Tambang Jadi Penyebab Antrian Solar)
Terkait dugaan ada pihak yang menjual BBM ke Palu, lagi-lagi Roby membantah hal itu, menurutnya itu salah satu hal yang tidak mungkin karena faktor jarak Kendari dan Palu yang jauh, kemudian biaya transportasi lebih mahal dan hanya akan mendatangkan kerugian bagi pedagang BBM eceran.
“Apalagi Pertamina sendiri terus melakukan pemenuhan kebutuhan BBM ke Palu pascabencana menggunakan kapal tanker sekitar 11,2 juta liter BBM dari tanggal 3-5 Oktober 2018,” jelas Roby.
Pantauan zonasultra disejumlah SPBU di Kota Kendari terjadi antrian panjang seperti di SPBU Budi Utomo THR Kendari, SPBU Rabam, SPBU Tapak Kuda, SPBU Tipulu dan sejumlah SPBU lainnya. (A)
Reporter : Muhamad Taslim Dalma/Ilham Surahmin
Editor : Tahir Ose