ZONASULTRA.COM, BURANGA – Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar dialog di salah satu warkop di daerah itu, Jumat (9/11/2018) malam. Tema yang diusung kali ini seputar aktualisasi nilai-nilai keislaman dalam bingkai keindonesiaan.
Salah satu dosen Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Jahada, hadir sebagai narasumber pada kegiatan tersebut.
Jahada mengulas banyak hal seputar keislaman dan keindonesiaan. Mulai dari aspek sejarah, kondisi saat ini, hingga penguatan aktualisasi nilai-nilai keislaman ke depan, dalam mewujudkan Islam sebagai rahmatan lilalamin (rahmat bagi seluruh alam).
“Kita hidup di masyarakat yang heterogen dan agama yang berbeda-beda, kita jadikan agama kita bukan di pinggir kanan bukan di pinggir kiri, tapi umat pertengahan. Karena umat pertengahan, maka Islam menjadi wasit. Karena menjadi wasit, maka itulah yang menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Jangan berada di garis yang keras,” tutur alumni HMI yang juga aktif sebagai penceramah itu.
Dia pun memberikan beberapa penegasan yang harus diamalkan setiap umat Islam ketika memainkan peran dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain, larangan berbuat musyrik, terus menjaga silaturahmi, berupaya memanusiakan manusia, melupakan keburukan dan selalu mengingat kebaikan orang lain, memperkokoh persatuan, serta jangan berbuat kerusakan.
Sementara Koordinator Persidium KAHMI Butur Harmin Hari mengungkapkan, nilai-nilai keislaman memang patut diaktualisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk KAHMI Butur sendiri, lanjutnya, juga akan terus mengambil peran dalam membangun daerah, bangsa dan negara.
“Indonesia ini sangat beragam, terdiri dari berbagai macam suku, berbagai macam agama, tetapi kita yakin bahwa agama Islam ini akan memberi sumbangsih yang besar terhadap kemajuan NKRI,” tutur Kepala Bappeda Butur ini.
Dialog itu dihadiri Pengurus KAHMI Butur, ormas, dan para siswa SMA. (B)