ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Tim surveyor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan penilaian akreditasi enam Pusat kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Mereka hadir di daerah itu guna melihat indikator kelayakan sistem pelayanan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP).
Ketua Tim surveyor Kemenkes RI dr. Agung Dwi Wulantari menegaskan agar Dinkes Bombana mengikuti tata tertib dan rambu-rambu pelaksanaan survey akreditasi FKTP dan wajib mengirim laporan evaluasi sepekan setelah proses penilaian.
” Tim Surveior hanya bertugas sebagai pembinaan dan penilaian FKTP yang bekerja sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan. Keputusan kelulusan Akreditasi FKTP merupakan kewenangan dari Komisi Akreditasi FKTP,” kata Agung Dwi Wulantari di Poleang Utara Selasa kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan Bombana, dr. Sunandar menyampaikan, proses penilaian akreditasi dilakukan dengan melihat tiga indikator utama. Pertama, aspek Administrasi dan manajemen mesti tertata rapi dan sesuai dengan juknis yang telah ditentukan. Kedua, aspek kesehatan perorangan dalam hal ini peningkatan pelayanan terhadap ibu hamil dan lainnya. Terakhir, masalah peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat secara umum.
” Indikator ini memang diwajbkan, dan saat ini telah diterapkan di setiap FKTP yang ada sebagai proses percepatan akreditasi,” kata Sunandar di Rumbia, Rabu (14/11/2018).
Mantan Direktur RSUD Bombana ini menyebutkan enam Puskesmas yang menjalani proses akreditasi ini akan dinilai melalui dua tim dalam waktu yang berbeda. Tim Kemenkes RI memulai penilaian di Puskesmas Poleang Utara pada 12-14 November 2018. Lalu, Puskesmas Poleang Timur dan Poleang Barat akan di gelar pada tanggal 15-17 November 2018.
Sementara untuk Puskesmas wilayah Kabaena, lanjut dia, dimulai proses penilaian pada tanggal 25 hingga akhir bulan ini ” Di Kabaena, ada tiga Puskesmas yang akan dinilai yaitu Puskesmas Kabaena, Kabaena Barat dan Kabaena Timur,” ungkapnya. (B)
Kontributor : Muhammad Jamil
Editor : Tahir Ose
