ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat indeks harga konsumen (IHK) Kota Kendari pada November 2018 mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 0,28 persen. Sementara inflasi di Kota Baubau sebesar 0,42 persen.
Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan, komponen pembentuk inflasi di Kota Kendari yaitu bahan makanan 0,34 persen; makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,05 persen; perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,09 persen; sandang 0,68 persen; kesehatan, pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,00 persen; serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,58 persen.
“Itulah yang membentuk inflasi pada November ini. Yang tertinggi penyumbang inflasi adalah bahan makanan dan transportasi,” kata Edy saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Senin (3/12/2018).
Lebih lanjut dia memaparkan sumbangan atau andil komponen pengeluaran terhadap inflasi di Kota Kendari pada November 2018 sebagai berikut, yaitu bahan makanan 0,09 persen; makanan jadi 0,01 persen; pemerintah 0,02 persen; sandang 0,05 persen; kesehatan 0,004 persen; transportasi 0,12 persen.
Edy menjelaskan beberapa komoditi yang cukup berperan dalam mendorong perkembangan inflasi November adalah angkutan udara, beras, kacang panjang, bandeng, terong panjang, kangkung, sawi hijau, bensin, jantung pisang, celana panjang sersin wanita.
Meski begitu, ada pula komoditi yang menahan laju inflasi atau deflasi yaitu ikan cakalang, tomat sayur, cabai rawit, minyak goreng, cumi-cumi, bawang putih, ikan katamba, ikan kembung, tempe, dan ikan baronang.
Hingga November 2018, BPS Sultra mencatatkan inflasi tahun kalender sebesar 2,64 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun sebesar 3,33 persen. Sementara itu, inflasi tahun kalender Kota Baubau sebesar 1,28 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,03 persen. (b)