ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Kalangan pemuda di kabupaten Kolaka Utara(Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) mendominasi deretan Calon Legislatif (Caleg) yang akan bertarung pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Mereka berlomba-lomba memperebutkan 25 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kolut dalam Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg) nanti.
Para Caleg milenial yang tersebar di berbagai partai politik (Parpol) ini berasal dari alumni dan organisasi pemuda lainnya.
Pengamat politik asal kabupaten Kolut, Muh Yarib mengungkapkan munculnya sejumlah Caleg dari kalangan pemuda khususnya di Kolaka Utara tidak lepas dari peran serta Partai Politik dalam melakukan kaderisasi.
“Dari hitungan kami, sedikitnya ada 30 orang Caleg dari tiga Daerah Pemilihan (Dapil) dari kalangan muda masih berusian di bawah 40 tahun. Kehadiran kaum pemuda membuat persaingan pada Pileg nanti makin berwarna,” kata Yarib, Selasa (11/12/2018).
Menurutnya, banyaknya Caleg muda yang mencoba peruntungannya di dunia politik di daerah itu karena mereka masih berjiwa idealis, kemudian melihat dan membaca adanya peluang kerja.
“Adik-adik harus diberikan apresiasi sebab mereka berani mencoba ikut berkompetisi untuk merebut kursi di parlemen. Akan tetapi jangan juga kaum pemuda ini maju sebagai Caleg hanya sebagai pelengkap atau pencari suara Parpol,” ujar Ketua OKK KNPI Kolut ini.
Yarib berharap, kehadiran Caleg dari golongan pemuda ini nantinya akan membantu masyarakat untuk lebih kritis dalam memilih wakilnya di parlemen dengan mencari legislatif yang memiliki komitmen dan berani untuk memperjuankan kebutuhan rakyat.
Kata dia, Caleg dari golongan pemuda memilik peluang besar untuk memenangkan pertaruhan itu. Karena mereka memiliki semangat bersosialisasi, basis keluarga yang solid dan dukungan partai. Mereka juga cerdas, berani dan fikirannya belum terkontaminasi kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
Salah satu Caleg muda dari Partai PDI Perjuangan, Muh Awaluddin mengatakan kehadirannya sebagai Caleg dengan niat berbakti pada daerah. Menjadi mata, telinga dan mulut masyarakat.
“Kalau terpilih menjadi wakil rakyat ini merupakan amanah dengan satu tujuan yakni memperjuangkan aspirasi rakyat,” ujar pemuda kelahiran tahun 1998 ini.
Menurutnya, kaum pemuda harus ikut serta dan terlibat dalam membangun bangsa dan daerah. Masyarakat dapat memberikan kesempatan pada generasi muda untuk membangun daerah melalui pikiran yang berani menyuarakan kebenaran.
“Pemuda harus berani mengambil peran di legislatif dan esekutif dalam membangun daerah. Saat ini masih ada anggota DPRD yang masih belum paham dengan tugas dan tanggungjawabnya sebagai lidah rakyat,” katanya. (B)
