Kemenag Konsel Peringati Hari Amal Bakti Bersama Umat Hindu

HARI AMAL BAKTI - Wakil Bupati Konsel Arsalim Arifin saat melepas peserta jalan sehat yang digelar oleh Kemenag Konsel dalam rangka memperingati HAB yang ke-73, Selasa (2/1/2019). (ERIK ARI PRABOWO/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, ANDOOLO – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) melibatkan umat Hindu di daerah itu dalam peringatan Hari Amal Bakti (HAB) ke-73, Selasa (2/1/2019). Mereka turut serta mengiringi jalan sehat sebagai penabuh drum bersama ribuan umat muslim yang hadir di acara itu.

Kepala Kemenag Konsel Adnan Saufi mengatakan, hal itu dilakukan untuk lebih meningkatkan toleransi antar umat beragama sebagaimana tema yang diusung dalam peringatan HAB kali ini, yaitu “Menjaga Kebersamaan Umat”.

“Mereka itu (umat Hindu) merupakan umat terbesar kedua sesudah Islam, jadi kita coba beri mereka ruang untuk sama-sama menjaga kebersamaan umat di Konawe Selatan,” ujarnya.

Wakil Bupati Konsel Arsalim Arifin yang turut hadir pada acara itu juga menegaskan pentingnya toleransi antar umat beragama. Hal itu, kata dia, untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di tengah perbedaan.

Kemenag Konsel Peringati Hari Amal Bakti Bersama Umat Hindu
Kepala Kemenag Konsel saat menyerahkan bantuan mobiler secara simbolis kepada Ermawati, kepala sekolah MI Baburahman Samaturu

“Masyarakat kita ini beragam. Dengan mengusung tema kebersamaan di momen ini saya rasa Kemenag sangat merespon isu yang berkembang saat ini. Untuk itu mari kita menjaga kebersamaan dengan mengedepankan toleransi demi kelangsungan hidup kita bersama,” pesan Arsalim.

Dalam peringatan HAB ke-73 ini, Kemenag Konsel juga memberikan bantuan kepada tiga madrasah swasta di daerah itu yakni MI Baburahman Samaturu, MI Syarif Maulina, dan MI Hamzan Wahdi. Bantuan ini bersumber dari dana infak yang dikumpulkan pegawai lingkup Kemenag Konsel.

Bantuan tersebut beragam di tiap madrasah. Untuk MI Baburahman diberi 20 bangku beserta meja belajarnya. MI Syarif dalam bentuk timbunan karena sekolah tersebut dalam tahap pembangunan, dan MI Hamzan Wahdi 50 lembar seng. (b)

 


Kontributor: Erik Ari Prabowo
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini