ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat indeks harga konsumen (IHK) Kota Kendari pada Desember 2018 mengalami deflasi sebesar 0,09 persen. Sementara, Kota Baubau mengalami inflasi sebesar 1,61 persen.
Kepala BPS Sultra Moh Edy Mahmud mengatakan deflasi yang terjadi di Kota Kendari merupakan deflasi terendah diantara 82 kota di Indonesia yang melakukan penghitungan IHK.
“Komponen pembentuk deflasi di Kota Kendari yaitu bahan makanan 1,53 persen dan makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,02 persen,” kata Edy saat rilis resmi berita statistik di Kantor BPS Sultra, Rabu (2/1/2019).
Sedangkan komponen pembentuk inflasi lainnya yaitu perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,04 persen; sandang 0,18 persen; kesehatan 0,23 persen; pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,00 persen; serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 1,26 persen.
Lebih lanjut dia memaparkan sumbangan atau andil komponen pengeluaran terhadap inflasi di Kota Kendari pada Desember 2018 sebagai berikut, yaitu bahan makanan 0,38 persen; makanan jadi 0,002 persen; perumahan; sandang; kesehatan 0,01 persen; pendidikan 0,0002 persen; sementara transportasi 0,26 persen.
Edy menjelaskan komoditi yang berperan dalam mendorong deflasi pada Desember adalah ikan layang, ikan cakalang, ikan kembung, ikan rambe, beras, ikan tembang, ikan ekor kuning, ikan bandeng, ikan bawal, dan kacang panjang.
Meski begitu, ada pula komoditi yang mengalami inflasi yaitu angkutan udara, cabai rawit, tomat, bawang merah, daging ayam ras, kangkung, telur ayam ras, terong panjang, minyak goreng, dan pakaian bayi.
Hingga Desember 2018, BPS Sultra mencatatkan inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun Kota Kendari sebesar 2,55 persen. Sementara inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun Kota Baubau sebesar 2,03 persen.
Berdasarkan perbandingan inflasi Desember 2018 kota-kota di Pulau Sulawesi hanya Kota Kendari yang mengalami deflasi, sementara kota lainnya mengalami inflasi.
“Kota Baubau menjadi kota yang mengalami inflasi tertinggi di Pulau Sulawesi,” ujarnya.
Dari 82 kota IHK, deflasi terdalam terjadi di Kota Sorong sebesar 0,15 persen. Deflasi terendah terjadi di Kota Kendari sebesar 0,09 persen.
Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Kupang sebesar 2,09 persen. Inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 persen. (a)