Warganya Disandera, Arhawi Minta Keluarga Bersabar

Arhawi Bupati Wakatobi
Arhawi

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Bupati Kabupaten Wakatobi, Arhawi mengaku turut prihatin atas tersanderanya dua warganya oleh kelompok bersenjata Abu Sayyaf, Filipina. Dia pun meminta agar keluarga dua orang tersebut bersabar.

“Saya meminta kepada seluruh keluarga, kiranya sedikit bersabar, bahwa jika Tuhan menghendaki, di dalamnya ada kemudahan-kemudahan maka pastilah akan dimudahkan,” tutur Arhawi ditemui di Wangiwangi, Kamis (21/2/2019).

Arhawi mengaku telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) agar dua orang warganya yang disandera kelompok Abu Sayyaf segera dibebaskan. Diharapakan hal itu terkomunikasi dengan pemerintah pusat.

(Baca Juga : Pemerintah RI Upayakan Pembebasan Warga Wakatobi yang Disandera)

“Saya mohon kepada seluruh keluarga dan terkhusus masyarakat Wakatobi untuk turut serta bersama-sama mendoakan agar mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, dua sandera warga Wakatobi ini secepatnya akan dibebaskan,” katanya.

Arhawi juga menjelaskan, karena masalah itu bukanlah masalah yang disengaja tetapi karena tuntutan hidup untuk bekerja di laut Malaysia. Olehnya dia mengimbau agar warga Wakatobi berhati-hati melintasi wilayah laut Filipina.

Sebelumnya, anak pertama dari salah satu warga Wakatobi yang disandera Abu Sayyaf, Ridwan mengakui bahwa salah satu yang menjadi sandera itu adalah ayahnya, yakni Hariadin.

Selama ayahnya disandera, Ridwan belum pernah sama sekali berkomunikasi. Dia berharap agar pemerintah dapat mengambil langkah untuk pembebasan ayahnya.

(Baca Juga : Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf Sejak Desember 2018)

“Harapan saya mudah-mudahan ayah saya tidak diapa-apakan dan bisa dikasi pulang dengan keadaan baik-baik saja, amin,” singkatnya saat dikonfirmasi via Short Message Service (SMS), Rabu (20/2/2019).

Penyanderaan itu tampak dalam video yang viral di media sosial bahwa Hariadin sedang disandera oleh kelompok asal Negara Filipina, Abu Sayyaf. Video itu mulai viral pada Selasa (19/2/2019). Dalam video itu, Hariadin mengaku berasal dari Indonesia.

“Saya warga Negara Indonesia, pekerjsan saya nelayan di Sabah Sandakan, saya kena tangkap oleh Abu Sayyaf Filipin di laut Sandakan. Saya minta perhatiannya pemerintah Negara Republik Indonesia terutama presiden,” ujar lelaki itu dalam video. (B)

 


Kontributor : Nova Ely Surya
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini