ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Dermaga pelabuhan di wilayah selatan Pulau Kabaena, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) dinilai bisa mengancam keselamatan penumpang. Pelabuhan itu terletak di Desa Batuawu, Kecamatan Kabaena Selatan yang menjadi akses utama menuju empat desa, yakni Desa Pongkalaero, Puununu, Batuawu, dan Langkema.
Pelabuhan ini juga menjadi akses penyeberangan kapal cepat MV Chantika Anugrah. Kondisi jembatan yang sudah rapuh tersebut dianggap tidak layak untuk proses bongkar muat. Belum lagi jika kelebihan muatan bisa roboh dan menimbulkan korban jiwa.
Sadam, salah seorang warga Batuawu yang juga menjadi penumpang MV Chantika Anugrah merasa khawatir ketika ia melintasi jembatan pelabuhan itu. Kata dia, jembatan itu tidak boleh dibiarkan begitu saja.
“Waktu musim ombak kemarin, jembatan ini hampir saja roboh, untung saja hanya ada kerusakan di bagian ujung jembatan, kami inginkan ada perhatian dari pemerintah, jangan nanti ada korban, baru semua kelabakan,” ungkap Sadam, di pelabuhan Batuawu beberapa waktu lalu.
Sementara pihak kapal MV Chantika, Matius menyampaikan bahwa pihaknya selama ini hanya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabaena.
Dijelaskan, pelabuhan tersebut pernah mengalami kerusakan saat musim barat. Sebagai alternatif, pihaknya harus fokus pemuatan penumpang di Pelabuhan Sikeli, Kabaena Barat.
MV Chantika memiliki dua kali jadwal berangkat dalam seminggu. Pada hari Senin berangkat dari Peabuhan Kota Baubau, Talaga, Sikeli dan Kasipute dan pulangnya dari Kasipute, Sikeli, Batuawu dan Baubau. Sementara untuk hari Jumat dari Baubau, Talaga, Batuawu dan Kasipute pulangnya juga begitu yakni dari Kasipute, Batuawu, Talaga dan Baubau.
Pihaknya pun prihatin dengan kondisi jembatan itu. Apalagi jjika sampai menimbulkan korban jiwa. “Jembatan ini sebenarnya sangat tidak layak untuk penumpang, kami harap bisa diperbaiki,” tukasnya.
Camat Kabaena Selatan, Syamsul Hidayat mengatakan, guna memaksimalkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah Desa Batuawu untuk membenahi jembatan tersebut melalui anggaran swadaya.
“Kami sudah mencari alternatif perbaikannya dengan dana swadaya, dulunya pelabuhan ini sangat parah, sekarang sudah mendingan karena kami bersama pemerintah desa sudah benahi meskipun keterbatasan anggaran,” lata Syamsul Hidayat.
Sementara Kepala Dinas Perhubungan Bombana, Syahrun yang dihubungi Zonasultra.com pada Jumat (22/2/2019) belum memberi tanggapan soal perbaikan jembatan tersebut. (b)
