ZONASULTRA.COM, RUMBIA – Namanya Nur Indah Sari. Usianya 21 tahun. Mahasiswi
cantik asal desa Rahadopi, Kecamatan Kabaena, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini terpilih menjadi duta tari mewakili Indonesia di ajang Melayu Day ke 6 digelar di Taman Gajah Putih, Provinsi Yala, Thailand pada Sabtu (9/2/2019).
Gerakan tari yang luwes sehingga ia didapuk menjadi penari, mewakili kampus Universitas Muhammadiyah Kota Kendari. Kehadirannya di negeri seribu pagoda itu tentunya tak sendiri. Ia bersama lima orang temannya plus satu official dari kampus itu.
Indah bersama rekannya tampil cukup gemilang hingga memukai para penonton. Di panggung budaya itu ia bersama rekannya menampilkan tari tradisional khas Sulaweai Tenggara (Sultra). Mereka mempersembahkan dua jenis tarian tradisional khas suku Tolaki yang cukup digemari masyarakat Sultra, yaitu Tari Lulo dan Tari Mondotambe.
Kelincahan dan keluwesan Indah dalam memperagakan dua tarian itu mampu menyaingi ribuan mahasiswa lain di UMK dan bahkan klampus lain yang ada Sultra.
Kebanggaan tentu saja membuncah di dada pasangan suami istri, Tamhir dan Muslia yang menyaksikan putri sulungnya itu bisa sampai ke luar negeri. Buah hati mereka yang lahir 25 Mei 1997 ini mampu menjelma jadi duta tari. Semua kemampuannya itu dipertontonkan dihadapan para tetamu yang hadir di Kota Yala malam itu
Tak hanya mahir menari, Indah yang telah mengenyam bangku kuliah selama 3,6 tahun itu juga tengah melatih kemampuannya dalam bercakap dan kemahiran menulis di program studi Bahasa Inggris pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) angkatan 2015. Terlahir dari keluarga sederhana tidak menjadi kendala baginya. Hanya kemauan besar yang kerap ia tanamkan dalam jiwanya
Selain pandai dalam menari, ternyata kemampuan bercakap dalam bahasa inggris itu membuatnya terpilih mewakili kampus itu. Tak sekedar itu, dara cantik ini teryata punya bakat lain yang tak kalah menarik, yakni kemampuan tarik suara yang cukup menawan seperti tilawah, kasidah dan ragam lagu daerah. Inilah yang menjadi penyokong dirinya hingga mewakili indonesia ke negara Thailand.
” Saya sangat bersyukur bisa dipilih menjadi perwakilan kampus UMK. Ini merupakan momen terindah yang pernah saya rasakan karena bisa memijakkan kaki di negara lain, terimakasih ayah, ibu atas doanya. Semua berkat doamu sehingga aku bisa begini,” ujar Indah melalui pesan Whats App ke ZONASULTRA.COM di Thailand, Senin (11/2/2019).
Menurut Ketua rombongan sekaligus peserta kegiatan ini, Muh Akbar Fitrahyanto mengungkapkan kebanggaannya bisa menampilkan tari tersebut dan membawa nama Kendari khususnya UMK bisa go international.
“Kegiatan ini sangat menarik bisa menghadirkan budaya dari beberapa negara khusunya kebudayaan di Indonesia, lebih khusus lagi di Kendari. Kami bangga karena sepertinya baru pertama kali malulo bisa ditampilkan di Thailand”ungkap Ahmad.
Sekretaris Umum Universitas Muhammadiyah Kendari, Ahmad Surasman menyampaikan bahwa terpilihnya Indah, mahasiswi asal Kabaena telah melewati proses seleksi.
“Mereka diseleksi dan anak itu punya keahlian dalam memperagakan tarian dengan gaya yang culup lentik dan licah. Makanya, ia terpilih,” tutur Ahmad
Ia pun menjelaskan, UMK menjadi salah satu utusan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang mewakili Indonesia dalam Kegiatan Melayu Day Ke 6 di Taman Gajah Putih, Provinsi Yala, Thailand.
Kegiatan itu lanjut Ahmad, berlangsung dari tanggal 8-10 Februari 2018 yang diikuti oleh 3 negara yaitu Indonesia, Malaysia dan tentunya Thailand sebagai tuan rumah.
Kegiatan ini pula lanjut dia, merupakan inisiasi dari Pemerintah Thailand yang mengundang Konsulat RI di Songkhla, Thailand. Kemudian diteruskan ke Dikti litbang PP Muhammadiyah yang diteruskan ke PTM untuk mengikuti kegiatan tersebut sebagai ajang promosi Kampus Muhammadiyah di Thailand.
” PTM sendiri mengutus 4 perguruan tinggi Muhammadiyah, diantaranya Universitas Mubammadiyah Yogyakarta, Jakarta, Sumatera Utara dan Kendari. UMK Kendari sendiri mengutus 6 Orang Mahasiswa dan 1 Orang Dosen untuk mengikuti kegiatan tersebut.,” jelasnya.
Tujuh orang tersebut yaitu Wakil Rektor III UMK bernama Bambang Imdro Yuwono. Mahasiswa bernama Muhammad Akbar Fitrahyanto, Fadel Iskandar, Fadhil Ahmanda Wasiri, Nur Indah Sari, Fitri Febrianingsih, dan Nur Aisyah Muchtar. (a)