ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meresmikan fasilitas pengembangan, pengolahan, dan pemurnian atau smelter nikel milik PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang terletak di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (25/2/2018).
Fasilitas smelter dengan luas area 700 hektar ini merupakan salah satu fasilitas pemurnian bijih nikel terbesar di Indonesia.
Dalam sambutannya, Airlangga mengatakan bahwa keberadaan Smelter ini akan memberikan efek dan nilai tambah bagi penerimaan pajak daerah dan negara.
Selain itu, ini juga merupakan komitmen pemerintah dalam pembangunan kawasan industri di luar Pulau Jawa dengan tujuan mendorong pemerataan infrastruktur dan ekonomi di seluruh Indonesia.
Di mana pemerintah memproyeksikan di masa mendatang akan terjadi peningkatan kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas di luar Jawa sebesar 60% dibanding di Jawa. Oleh karena itu pengembangan kawasan industri menjadi perhatian utama pemerintah karena diharapkan mampu mewujudkan perekonomian yang inklusif.
“Selamat atas peresmiannya, seperti harapan pemerintah dengan beropeasi penuhnya smelter di Morosi ini akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara penghasil baja terbesar di dunia dengan produksi 6 juta ton per tahun,” pungkasnya.
Direktur Utama PT VDNI Mingdong Zhu mengatakan, PT VDNI yang berdiri sejak tahun 2014 merupakan anak perusahaan Jiangsu Delong Nickel Industry Co., Ltd yang merupakan perusahaan terkemuka dalam bidang ferro nickel.
“Fasilitas pengembangan, pengolahan dan pemurnian PT VDNI ini akan menjadi industri smelter terbesar di Indonesia di masa mendatang,” ujar Mingdong Zhu, Direktur Utama PT VDNI dalam bahasa Inggris.
Fasilitas ini memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif terhadap pembangunan dan kemajuan Sulawesi Tenggara khususnya, dan tentunya kemajuan negara Indonesia.
Ia juga menekankan jika PT VDNI memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan smelter berkelas dunia, yang tak hanya dapat ikut meningkatkan perekonomian namun juga dapat menyerap tenaga kerja dari para putra dan putri daerah.
Saat ini sudah lebih dari 6.000 tenaga kerja di pabrik PT VDNI yang merupakan tenaga kerja Indonesia yang sebagian besar berasal dari Sultra.
Site Manager PT VDNI Zhou Yuan menambahkan, saat ini sudah lebih dari 10.000 orang tenaga kerja yang terserap sebagai hasil dari multiplier effect tersebut. (b)