ZONASULTRA.COM, KOLAKA – PT Aneka Tambang (ANTAM) Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerjasama dengan Yayasan Bahari (YARI) menyalurkan bantuan mesin perahu kepada kelompok nelayan yang ada di Pomalaa. Bertempat di Rumah Belajar Mandiri (RBM), desa Hakatutobu, Jumat (3/5).
Direktur Yayasan Bahari, Abed R. Abdullah menjelaskan, program yang dijalanakan Yayasan Bahari bermitra dengan PT ANTAM merupakan program pemberdayaan masyarakat pesisir.
“Tetapi di dalam program itu tidak ada rancangan kegiatan untuk memberikan bantuan mesin perahu kepada anggota kelompok nelayan yang saat ini masuk dalam kelompok binaan kami. Jadi pengadaan mesin perahu ini murni kesepakatan teman-teman masyarakat yang saat itu 2017 dilakukan beberapa kali pertemuan dan disepekati oleh Manajemen PT Antam akan ada pengadaan bantuan mesin perahu, tapi karena keterbasan dana jadi disalurkan secara bertahap,” ujar Abed.
(Baca Juga : PT Antam Pomalaa Jalin Silaturahmi Bersama Masyarakat Desa Pesouha)
Menurutnya, YARI bermitra dengan ANTAM sejak 2017 lalu dengan membantu mulai dari pendataan hingga invetarisir para anggota kelompok nelayan. Saat itu terdapat 45 anggota kelompok nelayan yang sudah mendapat bantuan mesin perahu.
“Kemudian tahun berikutnya molor karena ada kesalahan teknis, namun tetap tersalurkan tahun ini mencapai 40 unit mesin perahu,” jelasnya.
Abed menambahkan, program yang mereka jalankan berhubungan dengan kegiatan lingkungan dan peningkatan ekonomi. Sejumlah capaian besar program ini adalah memasang 45 unit rumpon dasar, 15 unit rumpon biasa yang sudah dipasang di sekitar Pomalaa.
“Informasi yang kami dapat ikannya sudah melimpah, jadi diharapkan dengan adanya bantuan mesin ini teman-teman sudah bisa lagi memancing diseputaran rumpon ataupun keluar ke tempat yang lebih jauh, sehingga target kita untuk pemberdayaan nelayan bisa tercapai,” harapnya.
(Baca Juga : Rehabilitasi DAS Poleang, Komitmen ANTAM Lestarikan Lingkungan)
Lebih lanjut dijelaskannya, sebelumnya para nelayan ketika mancing hanya bisa menghasilkan dua hingga tiga kilogram ikan, tapi setelah ada rumpon dan mesin perahu nelayan sudah bisa keliling dan bisa menghasilkan hingga lima kilogram ikan setiap memancing.
Sementara itu, Vice President (VP) Human Capital and Corporate Social Responsibility (HC and CSR) PT ANTAM UBPN Sultra, Kamsi mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini komitmennya tetap sama, akan memberikan kontribusi positif untuk kepentingan masyarakat.
“Saya berkali-kali katakan inilah salah satu program unggulan yang membuat saya bangga dan selalu hadir untuk bertemu langsung dengan para nelayan. Karena program ini betul-betul nyata, bisa diaplikasikan, sumbernya ada, laut kita begitu luas memberi manfaat, jadi tingal para nelayan mau berbuat atau tidak, karena dari Antam selama yang dilaporkan oleh Yayasan Bahari itu positif, kemudian bisa ditingkatkan, Insya Allah kita selalu bersama dan memberikan bantuan,” ungkap Kamsi yang didampingi Asisten Manager CSR PT Antam UBPN Sultra, Umar.
Bahkan ia menegaskan jika ada ada program-program lainnya yang bermanfaat bisa didiskusikan dengan melibatkan semua pihak.
(Baca Juga : HUT XXI BUMN, ANTAM Programkan Kampung Sehat di Konsel)
“Saya pernah dengar disini ada budidaya teripang, kemudian budidaya kepiting, lobster hingga rumput laut. Mari kita duduk bersama dan bicarakan, sehingga para nelayan selain fokus menangkap ikan juga ada usaha-usaha lain yang bisa diberdayakan. Kita mau program ini seterusnya. Masyarakat mandiri, mendapatkan pekerjaan, bisa hidup secara layak. Jadi harus tetap semangat, kalaupun nantinya ada hal-hal yang perlu dibicarakan silakan didiskusikan di Yayasan Bahari dan pemerintah. Kalau kalian berhasil disini Antam juga dapat nama, bahwa kita hadir disini sudah berkontribusi bagi saudara-saudara kita di wilayah pesisir. Kalau program ini clear, bisa dilaksanakan, bisa berhasil, perusahaan (Antam, red) Insya Allah pasti mendukung,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Camat Pomalaa Sairman, berharap program tersebut berkesinambungan, karena sangat membantu masyarakat yang ada di pesisir Pomalaa. “Saya rasa komitmen Antam menuntaskan ekonomi nelayan sampai hari ini masih diperhatikan. Terbukti apa yang nelayan dijanjikan, hari ini bisa diterima. Kami berharap dengan bantuan ini bisa betul-betul memberikan dampak positif,” harapnya.
(Baca Juga : Silaturahmi dengan Forkopimcam Pomalaa, Program CSR ANTAM Dinilai Berhasil)
Tak luput dalam kegiatan tersebut, Kapolsek Pomalaa AKP Gazali Yusuf dan Danramil Wundulako Kapten Rustam menegaskan, agar para nelayan tidak menggunakan bom dalam melakukan penangkapan ikan. Sebab, satu tahun terumbu karang hanya bisa tumbuh sepanjang 1 cm.
Ketua Kelompok Nelayan Bunga Karang Mandiri, Abadi, mengucapkan terimakasih atas program yang dikucurkan kepada para nelayan. “Kami dari seluruh nelayan berterimakasih kepada PT Antam, kaena selalu peduli terhadap nelayan di pesisir Pomalaa. Harapan kami program ini selalu dilakukan,” tandasnya. (b)
Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Abdul Saban