ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bulan suci Ramadan tinggal beberapa saat lagi usai. Masyarakat telah mempersiapkan diri menyambut hari kemenangan yakni Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 2019.
Persiapan lokasi untuk pelaksanaan salat id sudah mulai dilakukan oleh beberapa masjid di Kota Kendari. Seperti biasanya, ibadah itu tetap diadakan di masjid dan ada pula di lapangan terbuka.
Hari raya Idul Fitri dirayakan tepat setelah umat Islam selesai berpuasa Ramadan. Zonasultra.com merekomendasikan 3 masjid megah di kota Kendari yang akan menggelar salat Idul Fitri.
1. Masjid Al-Alam
Masjid Al Alam, menjadi satu masjid paling unik di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pasalnya, masjid yang telah diresmikan tahun 2018 lalu ini terletak di tengah Teluk Kendari.
Masjid dengan interior yang megah ini akan dijadikan salah satu titik untuk dilakukan shalat Idul Fitri. Dalam rapat persiapan Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Senin (27/5/2019) lalu diputuskan Al Alam akan menjadi tempat Salat Idul Fitri Wali Kota Kendari Sulkarnain.
Wali Kota Kendari juga dijadwalkan akan membawakan khutbah Idul Fitri.
Dalam pelaksanaan salat id di Masjid Al Alam ini, kemungkinan besar akan diikuti oleh aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkot Kendari.
Selain untuk salat id, masjid ini cocok dikunjungi untuk bersantai dan menenangkan diri. Letaknya berjauhan dari hiruk-pikuk jalan raya. Jalanya masuk untuk ke masjid beraspal mulus yang dapat dilalui pengendara motor maupun mobil.
Masjid ini memiliki empat buah menara di setiap sudutnya yang menyerupai hotel mewah Burj Al Arab di Dubai. Hal itu, membuat masjid ini terlihat megah dan indah.
Selain menara, kubah masjid yang besar dan berwarna kuning gading, menjadi salah satu daya tarik. Pasalnya kubah masjid ini khusus didatangkan dari Jerman.
Pelataran masjid ini dirancang menyerupai taman kota yang dilengkapi dengan taman berisi tanaman hijau. Gaya Arsitektur Masjid merupakan ide sang mantan Gubernur Sultra Nur Alam. Masjid ini biasanya ramai dikunjungi.
2. Masjid H.M Riso
Kemudian, Masjid H.M Riso merupakan salah satu masjid di Kota Kendari dengan gaya arsitektur yang megah dengan desain bangunan minimalis. Masjid ini terletak di jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Anaiwoi Kecamatan Kadia.
Dari pantauan zonasultra.id, terlihat beberapa tenda berdiri tegak di halaman masjid. Masjid yang siap menampung kurang lebih 200 jemaah ini telah mulai dilakukan persiapan salat id.
Soal kesiapan salat id ini diungkapkan oleh yang mengagas berdirinya masjid tersebut, Heri Asiku saat ditemui di masjid yang berada di samping rumahnya, Minggu, (2/6/2019).
Masjid ini memiliki menara tunggal di depannya, membuat masjid ini terlihat megah ditambah dengan ukiran-ukiran putih. Kubah masjidnya pun didesain dengan indah dalam balutan warna merah maron, putih, dan emas gading di pucuk kubahnya.
3. Masjid Jami Alfalah
Masjid Jami Alfalah terletak di simpang tiga bundaran pesawat sukoi Kelurahan Lepo-Lepo Kecamatan Baruga Kota Kendari. Masjid ini sudah siap untuk menggelar salat Id.
Dari pantauan zonasultra.id, telah berdiri beberapa tenda di depan masjid. Tenda itu nantinya sebagai tempat untuk para jemaah bila ruangan dalam masjid penuh.
Hal ini dibenarkan Ketua Pembangunan Masjid Jami Alfalah H. Secy Aljabar saat ditemui usai melakukan salat, Minggu (2/6/2019). Masjid yang berukuran 22 x 16 meter itu tergolong cukup megah di Kota Kendari.
Bangunannya mirip dengan Masjid Nabawi di Madinah Arab Saudi. Kata Secy, pintu masuk masjid dibuat khusus seperti pintu Masjid Nabawi berwarna kekuningan. Pintu itu dipesan spesial dari Kota Jepara Jawa Tengah yang tampak elok dipandang dari berbagai sudut jalan saat jemaah melintas di kawasan masjid itu.
Pembangunan masjid ini menghabiskan dana sekitar Rp 4,5 miliar. Sekitar 90 persen bangunannya menggunakan tembok dan tiang beton. Di dalam masjid dipenuhi tulisan kaligrafi serta ukiran unik ala masjid di Arab Saudi.
Masjid ini selalu diramaikan oleh jemaah maupun pengunjung untuk melihat langsung penampakan tiruan Masjid Nabawi yang berada di Kota Kendari. (A/SF)
Penulis : M1
Editor : Muhamad Taslim Dalma
