ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Laode Ida mengaku kaget mendengar Habil Marati ditangkap polisi dan ditetapkan sebagai tersangka terkait rencana pembunuhan terhadap 4 pejabat tinggi di Indonesia.
Meski tergabung dalam satu grup Whatsapp dengan Habil, Laode Ida tak menyangka Habil akan senekat itu. Sebagai sesama orang Muna, Ia pun merasa prihatin.
“Tentu prihatin ya, saya juga tidak menduga, Meskipun kami di dalam satu grup WA (WhatsApp) yang cukup kritis di Indonesia ini. Saya tidak pernah komen di grup itu,” kata Laode Ida saat dikonfirmasi awak ZONASULTRA.COM, Rabu (12/6/2019).
Baca Juga : Rekapitulasi KPU RI, Jokowi – Ma’ruf Jadi Pemenang Pilpres 2019
Diakui mantan Wakil DPD RI ini, dalam aktivitas grup Whatsapp Habil kerap memberikan komentar yang keras terhadap pemerintah. Namun demikian, Laode Ida sendiri tidak membayangkan sampai sejauh itu.
Ia pun berharap kasus yang menyandung Habil itu baru sebatas dugaan sementara, tidak benar-benar menjadi satu fakta atau peristiwa yang terjadi sesungguhnya.
“Kalau itu benar, agak berat kita mau komentar apapun. Kita hanya bisa berikan rasa prihatin dan empati atas peristiwa itu,” imbuhnya.
Di mata Laode Ida, Habil memiliki kepribadian yang cukup baik. Ida sendiri sangat jarang bertemu dengan Habil, hanya sesekali berkomunikasi lewat telepon seluler. Meskipun sikap kritis Habil terhadap pemerintahan ini cukup terasakan di dalam grup Whatsapp, namun Laode Ida mengatakan bahwa perilaku yang mengarah ke perbuatan makar itu tidak terlihat.
Baca Juga : La Ode Ida Soroti Pemakaian Solar Subsidi oleh Perusahaan Tambang
“Makanya saya juga kaget sampai dia dituduh membiayai Senpi untuk membunuh beberapa tokoh penting di Indonesia ini. Saya kira ini tindakan yang terlalu nekat dan tidak pernah saya bayangkan akan terjadi pada diri Habil Marati,” tandasnya.
Sebagai informasi bahwa Habil Marati ditetapkan sebagai tersangka dan ditangkap di rumahnya di Jakarta Selatan pada Rabu (29/5). Polisi menyebut Habil sebagai donatur pengadaan senjata untuk menghabisi empat pejabat tinggi republik ini.
Habil disebut berperan memberikan uang kepada Kivlan Zen untuk pembelian senjata api. Uang yang diserahkan Habil Marati ke Kivlan sebesar SGD 15.000 atau senilai Rp 150 juta adalah dana operasional. Kivlan Zen disebut lalu mencari eksekutor dan memberi target 4 tokoh nasional.
Habil sendiri merupakan Caleg PPP DPR RI daerah pemilihan Sulawesi Tenggara (Sultra) namun gagal melenggang ke Senayan. (*)
Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Abdul Saban