227 KK di Kecamatan Ueesi Koltim Terancam Kelaparan

227 KK di Kecamatan Ueesi Koltim Terancam Kelaparan
JEMBATAN PUTUS - Jembatan penghubung antara desa Alaha-Tongauna terputus akibat luapan sungai Konaweha. Warga di dua desa yaitu Tongauna dan Puurau terancam kelaparan. (Foto: Istimewa)

ZONASULTRA.COM, TIRAWUTA – Sebanyak 227 Kepala Keluarga (KK) dari dua desa di Kecamatan Ueesi, Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara terancam kelaparan. Pasalnya, stok beras milik warga setempat sudah mulai menipis.

Kedua desa yang dimaksud adalah desa Tongauna dan desa Puurau. Di desa Tongauna terdapat 180 KK, sedangkan di desa Puurau terdapat 47 KK.

Menurut Kepala Desa Tongauna, Yunus, saat ini warganya dalam membutuhkan bantuan makanan terutama beras. Selain itu, gas elpiji juga sangat dibutuhkan.

“Sudah ada warga yang kehabisan beras. Sedangkan yang lainnya persedian berasnya sudah menipis,”kata Yunus melalui pesan whatsapp, Rabu (12/6/2019) petang.

Baca Juga : Polisi di Koltim Bantu Korban Banjir Uluiwoi dan Ueesi

Dikatakan, meskipun banjir tidak melanda rumah warganya namun luapan sungai Konaweha sempat memutuskan akses jalan masuk ke desa Tongauna dan Puurau.

“Kami berharap pemerintah daerah bisa membantu warga kami dan warga desa Puurau. Di desa Puurau tidak ada jaringan sama sekali pak. Tidak ada Wifi juga jadi tidak bisa dihubungi kepala desanya (Rusdin),”pintanya.

“Maaf pak sudah habis saya punya pulsa voucher data. Sudah tidak bisa balas WA-nya,”tutur Yunus.

Jembatan Tongauna merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara desa Alaha dengan Tongauna hingga menuju beberapa desa lainnya di kecamatan Uuesi.

Bentangan jembatan mencapai 40 meter. Jembatan kayu yang dibuat tiga tahun lalu itu pula terbangun di atas sungai Konaweha itu sendiri. Sebelum dihanyutkan banjir, jarak kedalaman antara sungai dan alas jembatan mencapai kurang lebih 2,5 meter.

Baca Juga : Enam Desa di Kecamatan Uluiwoi Koltim Terisolir, Warga Mengungsi ke Gunung

Pada Jumat (7/6/2019) atau bertepatan dua hari setelah lebaran, jembatan yang menjadi pintu utama beberapa desa di Ueesi hanyut dibawa banjir. Sampai sekarang jalur menuju desa Tongauna lumpuh.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim, Herman menyebutkan, pihaknya belum sepenuhnya menerima informasi terkait dampak banjir khususnya dari pemerintah kecamatan Ueesi itu sendiri. Dari desa yang ada, baru desa Purabua yang memberi informasi mengenai dampak banjir.

“Kita menyalurkan bantuan kepada korban banjir sesuai laporan dari kepala desa,”kata Herman saat dihubungi via telepon, Rabu (12/6/2019) malam ini.

Diungkapkan, penyaluran bantuan oleh pemerintah daerah sejauh ini masih sebatas kecamatan Uluiwoi. Beberapa desa seperti Amololu, Undolo, Lalombai, Kelurahan Sanggona, Tawanga dan desa Tondowatu sudah mendapatkan bantuan.

Baca Juga : Desa di Koltim Masih Terendam Banjir, Warga Kekurangan Air Bersih

“Sebagian warga dari kecamatan Ueesi ada juga tadi yang datang mengambil bantuan dengan menggunakan sepeda motor. Besok kami menyalurkan bantuan ke desa Uete dengan menggunakan sepeda motor. Selanjutnya dari Uete kami akan bergeser ke desa Purabua. Jarak tempuhnya kurang lebih 3 kilometer,”sebutnya.

Dalam mendistribusikan bantuan, lanjut Herman, mereka menemui kendala. Utamanya akses jalan masuk menuju desa yang terkena dampak banjir.

“Tanah longsor yang menutupi jalan. Ada juga pohon beringin yang rebah. Tapi itu bukan hambatan buat kami. Alat berat juga sudah diturunkan dua unit guna menyisir akses jalan menuju desa yang terkena dampak banjir. Kalau sudah terbuka akses jalan sudah bisa lancar penyaluran bantuan,”jelasnya.

Menurut Herman, untuk Kecamatan Ueesi pemerintah daerah telah menyiapkan bantuan beras sebesar 12 karung ukuran 50 kg serta bantuan makanan lainnya seperti mie instan dan lain-lain.

“Kondisi air sekarang sudah surut. Masyarakat juga sudah kembali dan sudah membersihkan rumahnya masing-masing,”tutupnya. (a)

 


Kontributor : Samrul
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini