Kerugian Akibat Banjir Konawe Capai Rp700 Miliar

Banjir konawe
BANJIR KONAWE - Bencana banjir yang menerjang Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak sepekan lalu tidak hanya merendam ribuan rumah warga, fasilitas umum milik pemerintah, serta lahan pertanian. (Restu Tebara/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Bencana banjir yang menerjang 143 desa, 28 kelurahan, dan 25 kecamatan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) menimbulkan kerugian yang cukup besar.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe mencatat ada 89.130 jiwa terdampak banjir. Selain itu, areal pertanian yang dilaporkan rusak seluas 7.290 hektar lahan persawahan, serta 846 hektar lahan perkebunan produktif.

Baca Juga : Diknas Konawe Bakal Buka Posko PPDB untuk Sekolah Terdampak Banjir

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara menjelaskan, bencana banjir yang menerjang Konawe juga telah merusak infrastruktur jalan, jembatan, saluran irigasi, serta tanggul milik pemerintah daerah (pemda).

“Hitungan sementara kita saat ini, kerugian yang dialami Pemda Konawe akibat bencana banjir ini sekitar Rp700 miliar. Ini berdasarkan akumulasi kerugian dari berbagai sektor,” kata Gusli kepada awak zonasultra.id di Unaaha, Sabtu (22/6/2019).

Kata dia, kerugian paling banyak berada di sektor infrastruktur dan pertanian. Kabupaten Konawe sendiri diketahui merupakan daerah penghasil beras terbesar di Sultra. Bahkan Konawe juga merupakan pemasok sayuran dan cabai untuk Kota Kendari.

Baca Juga : Akibat Banjir di Sultra, Potensi Kerugian Petani Padi Rp167 Miliar

“Dan areal pertanian kita itu terluas di Kecamatan Uepai, Pondidaha, dan Wonggeduku. Sementara ketiga kecamatan ini adalah wilayah terparah khususnya di Kecamatan Pondidaha dan Kecamatan Wonggeduku yang sampai saat ini masih terendam,” ujarnya.

Saat ini Pemda Konawe sendiri tengah berusaha memperbaiki saluran irigasi yang berada di Kecamatan Padangguni. Irigasi tersebut mengairi sekitar 9.000 hektar lahan pertanian yang berada di Kecamatan Abuki dan Padangguni yang kini memasuki musim tanam. (b)

 


Kontributor: Restu Tebara
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini