ZONASULTRA.COM, KENDARI – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Muna 2020, figur-figur penantang serius calon petahana Rusman Emba mulai bermunculan. Diantaranya adalah Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Syarifuddin.
Beberapa waktu lalu, Syarifuddin mengemukakan keinginannya untuk maju bertarung merebut suara hati masyarakat untuk menjadi orang nomor satu di bumi Sowite. Satu lagi, nama yang santer terdengar yakni Bupati Muna Barat (Mubar), LM Rajiun Tumada.
Terkait hal itu, Bupati Muna Rusman Emba menyatakan bahwa seorang calon bupati yang berasal atau pernah memimpin daerah lain pastinya akan menemui pertanyaan dari masyarakat. Kata Rusman, pertanyaan itu apa yang sudah diperbuat selama menjabat.
“Masyarakat kan sudah cerdas sekarang. Pasti mereka juga akan bertanya, apa yang sudah dibangun di daerah sebelumnya. Masyarakat tau yang mana bekerja untuk kepentingan masyarakat dan mana bekerja untuk kepentingan pribadi,” ucap Rusman Emba saat ditemui di Kendari, Kamis (18/7/2019) kemarin.
Olehnya itu kata Rusman, jika terdapat calon bupati dari luar Kabupaten Muna, maka dibutuhkan sosialisasi yang ekstra ke masyarakat. Bagi Rusman, mereka yang bermunculan itu hanya memperkenalkan diri.
(Baca Juga : Untuk Buktikan Keberhasilan Membangun, Rusman Butuh Dua Periode)
“Mereka datang memperkenalkan keburukan dan kebaikannya. Jadi untuk calon-calon baru harus butuh sosialisasi, karena masyarakat di Muna itu cukup kritis terhadap setiap calon,” cetusnya.
Meski demikian katanya, setiap warga negara berhak mencalonkan diri di mana saja termasuk di Kabupaten Muna sendiri.
“Ini kan demokrasi, jadi setiap warga negara berhak untuk itu,” tegasnya.
Ia juga optimis dapat merebut hari masyarakat pada perhelatan politik di 2020 mendatang. Terlebih kata dia, dalam kurun tiga tahun belakangan, Kabupaten Muna semakin baik, termasuk dalam hal sarana prasarana dan di bidang ekonomi.
(Baca Juga : Rusman Emba: Sejahterakan Rakyat, Pemda Muna Tak Pernah ‘Tidur’)
Rusman memaparkan, geliat pembangunan semakin baik, kegiatan ekonomi juga mulai nampak, sarana prasarana juga terus dibenahi dan produktifitas desa juga sudah mulai kelihatan. Menurutnya, Muna juga sudah ekspor jagung.
“Alhamdulillah, dalam tiga tahun ini sudah banyak yang kita perbuat dan itu nyata, bukan cuma cerita,” pungkas kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu. (B)
