ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), memberikan peringatan keras terhadap orang tua dan guru di wilayah itu agar senantiasa meningkatkan pengawasan terhadap anak baik yang sedang berada di rumah maupun di sekolah.
Himbauan itu disampaikan menyusul adanya korban jiwa yang menimpa dua bocah Sekolah Dasar (SD) yang tenggelam saat asyik bermain di perairan laut Kecamatan Wawolesea, Sabtu (20/7/2019).
Kepala DPPPA Konut, Martina mengatakan, sejak memimpin instansi tersebut pihaknya tak henti-henti menghimbau baik secara langsung maupun melalui media sosial (medsos) agar orang tua maupun guru, agar selalu peka dan tanggap terhadap aktivitas anak sebagai upaya menghindari terjadinya hal-hal buruk.
Baca Juga : DPPPA Konut Turun Lapangan Kawal Kasus KDRT di Kepolisian
“Sejak anak-anak kita bangun dari tidur kita harus beri perhatian ekstra di mana dia akan pergi, sama siapa dan selalu mengingatkan anaknya untuk tidak melakukan aktivitas yang bisa membuat anak itu celaka. Peristiwa yang terjadi terhadap dua anak di Wawolesea memang sudah kehendak sang pencipta. Namun, pengawasan juga tetap harus dikendepankan agar tidak luput dari kelalaian,”kata Martina dikonfirmasi, Senin (22/7/2019).
“Sama halnya kepada semua guru-guru yang ada disekolah kami terus peringati. Mulai jam sekolah sampai waktu pulang sekolah, siswa adalah tanggung jawab guru untuk selalu menjaga siswanya dan tidak sekali-kali meninggalkan tempat tanpa alasan yang jelas. Selama ini banyak siswa sekolah yang mengalami kecelakaan saat masih jam sekolah, ini yang harus diatasi,”tambahnya.
Di kesempatan itu, wanita bergelar magister pendidikan ini juga menyampaikan kepada seluruh masyarakat Konut jika ada anak-anak di usia sekolah tidak terdaftar sebagai siswa (tida sekolah), agar segera dikoordinasikan ke DPPPA Konut untuk selanjutnya ditindak lanjuti ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (PK) Konut.
Baca Juga : DPPPA Konut Gagas Program Pengembangan Kreativitas Perempuan
“Dan perlu juga diketahui bersama, kami sampaikan kepada masyarakat bahwa yang namanya kekerasan terhadap anak bukan saja tindakan fisik. Tetapi kurangnya perhatian orang tua terhadap anak, juga merupakan salah satu bentuk kekerasan karena dengan tidak adanya perhatian dapat menjadi penyebab tidak terpenuhinya hak-hak anak,”tukasnya
Sebelumnya juga pasca peristiwa tenggelamnya dua bocah di perairan laut Wawolesea, Bupati Konut, Ruksamin langsung menginstruksikan DPPPA Konut agar memaksimalkan peran fungsinya di masyarakat sebagai instansi yang membidangi perlindungan anak agar tidak lagi terulang hal serupa.
“Kita ketahui bersama, dalam peristiwa anak yang tenggelam di laut wilayah Wawolesea itu, anak satunya yang pertama didapat dia tinggal dan dibesarkan kakeknya karena kedua orang tuanya berada di Papua. Terus korban yang kedua juga tinggal sama kakek yang sama, orang tuanya sudah pisah setahun yang lalu. Ibunya ke Sulawesi Tengah, Bapaknya masih di Wawolesea dan mencari nafkah sendiri,”ucapnya.
Baca Juga : DPPPA Konut Programkan Sekolah Ramah Anak dan Perlindungan Perempuan
Tambah Ruksamin, perlunya bimbingan dan sosialisasi di masyarakat. Kenapa orangtua bisa membiarkan anak-anak keluar dari jam 8 pagi bermain di laut. Dan sudah maghrib baru ditanyakan keberadaan anaknya.
” Ini sesuatu yang harus ditindawklanjuti dengan pemahaman dan sosialisasi perlunya bimbingan orang tua terhadap anak. Semoga dapat menjadi pembelajaran disetiap Kejadian,”tegas mantan Ketua DPRD Konut ini saat menghimbau DPPPA Konut. (b)
Reporter : Jefri Ipnu
Editor : Kiki