ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, pada Juli 2019 Kota Kendari mengalami deflasi sebesar 0,24 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 135,03.
Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud mengungkapkan, hal tersebut disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 1,51 persen; kelompok kesehatan 0,19 persen; dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,13 persen.
Baca Juga : Harga Ikan dan Sayuran Turun, Kendari Alami Deflasi 0,24 Persen
“Komoditas yang memberi sumbangan inflasi antara lain ikan kembung, kangkung, ikan rambe, bayam, angkutan udara, ikan tembang, cumi-cumi, teri, ekor kuning, dan bandeng,” kata Edy, melalui siaran pers kepada zonasultra.id, Jumat (2/8/2019).
Untuk angkutan udara tercatat mengalami deflasi sebesar 0,35 persen; kelompok komunikasi dan pengiriman tercatat inflasi sebesar 0,48 persen, sedangkan kelompok sarana dan penunjang transpor dan subkelompok jasa keuangan tidak mengalami perubahan/relatif stabil.
“Secara keseluruhan kelompok ini pada Juli 2019 memberikan sumbangan deflasi 0,03 persen yang disumbang oleh komoditas angkutan udara 0,05 persen dan biaya pengiriman barang 0,002 persen,” ujarnya.
Sedang dari segi kelompok komoditas, yang memberikan sumbangan deflasi pada Juli 2019 yakni dari kelompok bahan makanan 0,42 persen; kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen; dan kelompok kesehatan 0,01 persen.
Baca Juga : Tekan Inflasi, Sekda Kendari Ajak Masyarakat Tanam Kangkung dan Bayam
Sementara untuk inflasi sendiri, masih ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan IHK, sehingga menyebabkan terjadinya inflasi. Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi tersebut ialah sekolah dasar, cabai rawit, terong panjang, jantung pisang, sekolah menengah atas, tarif pulsa ponsel, emas perhiasan, kacang panjang, daun singkong, dan cabai merah.
“Untuk sekolah dasar sendiri, Juli 2019 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,15 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan positif yaitu biaya sekolah dasar 0,10 persen, biaya sekolah menengah atas 0,03 persen, biaya taman kanak-kanak, dan sekolah menengah pertama masing-masing 0,01 persen serta buku tulis bergaris 0,002 persen,” kata Edy.
Secara nasional dari 82 kota yang menghitung inflasi, 27 kota tercatat deflasi dan 55 kota tercatat inflasi. Deflasi terdalam tercatat di Tual (Provinsi Maluku) 1,55 persen dengan IHK 158,34 dan deflasi terendah tercatat di Gorontalo (Provinsi Gorontalo) 0,02 persen dengan IHK 132,42. (b)
Kontributor: Sri Rahayu
Editor: Jumriati