ZONASULTRA.COM, WANGGUDU – Peningkatan kreativitas dan inovasi masyarakat di bidang perikanan menjadi skala prioritas Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meningkatkan roda perekonomian dan membuka lapangan kerja. Salah satunya dengan rutin menggelar pelatihan pengolahan hasil laut.
Terbaru, instansi yang dipimpin Deddi Riyanto Hamid ini memberi pelatihan masyarakat Desa Muara Tinobu, Basule, dan Tinobu di Kecamatan Lasolo mengolah ikan menjadi bakso dan nugget, bertempat di Balai Desa Muara Tinobu, Rabu (7/8/2019).
Di tempat itu, puluhan ibu rumah tangga mendapat pembinaan, pelatihan, dan pendampingan khusus dari tim ahli cara mengolah ikan menjadi menu makanan yang menarik dan enak sampai dengan dipasarkan. Sebelumnya DKP juga telah memberikan pelatihan pembuatan kripik ikan teri dan telah dipasarkan sampai ke luar daerah.
“Sasaran utama kita dalam pelatihan ini yaitu menciptakan masyarakat yang memiliki skill dan kreatif sehingga dapat dikembangkan menjadi peluang usaha, tak hanya dikonsumsi pribadi,” kata Kabid Pengolahan dan Pemasaran (P2HP) DKP Konut, Tomi Hendra di lokasi kegiatan, Rabu (7/8/2019).
(Baca Juga : Tingkatkan Kinerja, DKP Konut Rutin Gelar Rapat Evaluasi)
Dikatakan Tomi, Kecamatan Lasolo merupakan kawasan yang dekat dengan laut, juga pasar sentral sebagai pusat perbelanjaan. Sehingga, tak sulit bagi masyarakat untuk memperoleh bahan baku utama dan memasarkan keluar. Menu bakso dan nugget ikan ini juga dapat menjadi ciri khas oleh-oleh makanan lokal masyarakat Konut untuk para tamu yang berkunjung.
“Jika dikelola dengan baik maka perputaran ekonomi masyarakat akan semakin maju karena terjadi transaksi jual beli antara pengelola, nelayan, dan masyarakat. Dan pastinya memberikan lapangan kerja baru untuk masyarakat kita. Intinya kami dari DKP siap membantu masyarakat sampai dengan pemasarannya,” terangnya.
(Baca Juga : DKP Konut Kembangkan Kualitas Penjualan Hasil Laut Nelayan)
Sementara Camat Lasolo, Amrun berharap masyarakatnya betul-betul mengikuti dan memanfaatkan program tersebut. Bukan hanya sekadar hadir menggurkan kewajiban.
“Kegiatan ini sangat baik sekali, kami akan bahas secara teknis program ini untuk bisa menjalin kerjasama dengan desa-desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk modal usahanya karena pengembangannya juga pasti butuh modal. Saya rasa melalui pemberdayaan dana desa kita ini sangat tepat,” ucapnya. (b)