ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tepat di perayaan HUT ke-74 RI pada Jumat, 17 Agustus 2019, Bank Indonesia (BI) secara serentak meluncurkan sistem pembayaran baru yang bernama Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Gubernur BI Perry Warjiyo melalui siaran pers mengungkapkan, sistem ini akan digunakan untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik, atau mobile banking.
Rencananya, QRIS dimplementasikan secara nasional dan efektif berlaku nanti 1 Januari 2020 mendatang. Hal ini dilakukan untuk memberikan masa transisi persiapan bagi Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
Peluncuran QRIS juga merupakan salah satu implementasi visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, yang telah dicanangkan pada Mei 2019 lalu.
(Baca Juga : Mars Garbarata Warnai Perayaan HUT ke-74 RI Pemprov Sultra)
QRIS diluncurkan sama dengan tema semangat kemerdekaan tahun ini yaitu SDM Unggul Indonesia Maju, sedangkan QRIS mengusung tema “Universal, Gampang, Untung, dan Langsung” atau disingkat Unggul. .
Tujuannya mendorong efisiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sultra, Suharman Tabrani dalam sambutan saat upacara bendera di Kantor BI Sultra mengungkapkan, QRIS Unggul memiliki makna yang cukup berarti.
(Baca Juga : 116 ASN Kolaka Terima Penghargaan Satyalancana Karya Satya)
Universal dikarenakan penggunaan QRIS akan bersifat inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran di domestik dan luar negeri.
Kedua gampang. Masyarakat dapat bertransaksi dengan mudah dan aman dalam satu genggaman ponsel. Untung, transaksi dengan QRIS menguntungkan pembeli dan penjual karena transaksi berlangsung efisien melalui satu kode QR yang dapat digunakan untuk semua aplikasi pembayaran pada ponsel.
Langsung, transaksi dengan QRIS langsung terjadi, karena prosesnya cepat dan seketika sehingga mendukung kelancaran sistem pembayaran.
“Ya, kita berharap dengan semangat kemerdekaan bisa memberikan semangat juga pada pelucuran aplikasi ini, dan manfaatnya benar dirasakan,” ungkap Suharman.
QRIS disusun oleh BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), dengan menggunakan standar internasional EMV Co. untuk mendukung interkoneksi instrumen sistem pembayaran yang lebih luas dan mengakomodir kebutuhan spesifik negara sehingga memudahkan interoperabilitas antarpenyelenggara, antarinstrumen, termasuk antarnegara.
Tahap awal, QRIS fokus pada penerapan QR Code Payment model Merchant Presented Mode (MPM), bahwa penjual (merchant) yang akan menampilkan QR Code pembayaran untuk dipindai oleh pembeli (customer) ketika melakukan transaksi pembayaran.
Sebelum siap diluncurkan, spesifikasi teknis standar QR Code dan interkoneksinya telah melewati uji coba (piloting) pada tahap pertama pada September hingga November 2018 dan tahap kedua pada April hingga Mei 2019.
Suharman Tabrani bersama jajaran direksi perbankan di Kota Kendari melauching sistem pembayaran QRIS ini usai upacara bendera. (b)