Pertandingan Liga 3 Sultra Ricuh, Wasit Nyaris Dihajar Pemain

Pertandingan Liga 3 Sultra Ricuh, Wasit Nyaris Dihajar Pemain
KERICUHAN - Suasana saat kericuhan Liga 3 Sulawesi Tenggara (Sultra) terjadi antara pemain dan wasit pertandingan di stadion Lakidende, Jumat (30/8/2019). (Fadli Aksar/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARILiga 3 Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) zona Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mempertemukan antara klub Empang FC (Kabupaten Muna) melawan Wonua Bombana di Stadion Lakidende, Jumat (30/8/2019) sore berlangsung ricuh.

Kericuhan terjadi sekitar menit ke 70. Keributan awalnya dipicu oleh keputusan wasit yang memberi kartu merah kepada salah satu pemain Wonua Bombana usai melakukan pelanggaran kepada pemain Empang. Sang manejer tidak terima keputusan wasit lalu melancarkan protes kepada hakim garis.

Tak hanya protes, pelatih juga tampak mendorong hakim garis. Juru taktik Bombana seketika ditarik mundur. Alhasil, official dari kesebelasan Wonua Bombana keluar dari bangku cadangan, kemudian berkumpul dan mendatangi hakim garis. Wasit juga langsung menuju ke pinggir lapangan.

Polisi yang mengamankan pertandingan itu kemudian melerai pihak yang berseteru. Tetapi. tiba-tiba salah seorang official datang kemudian menendang wasit dari belakang.

Seketika wasit bersama hakim garis pun langsung berlarian menuju ke arah bawah ruang tribun stadion. Salah seorang pemain ikut mengejar hingga ke depan pintu, beruntung mereka langsung menutup pintu sehingga tidak terjadi benturan fisik.

Sementara, kedua kesebelasan pun keluar dari lapangan. Karena wasit tak kunjung ke luar dari ruang tribun, akhirnya hingga menjelang magrib pertandingan tidak dilanjutkan. Laga terhenti dengan kemenangan Empang Muna 2-0.

Dikonfirmasi usai kericuhan terjadi, Pengawas Pertandingan Baso Indra Jaya menuturkan, bahwa pemicu kekisruhan karena ada penilaian yang berbeda antara pelatih Wonua Bombana dengan wasit pertandingan terkait kartu pelanggaran.

“Menurut pelatih atau manejer Bombana pemainnya baru satu kali dapat kartu kuning. Tapi menurut wasit sudah dua kali karena ada catatanya,” ungkapnya.

Baso melihat, kostum tim Wonua Bombana tidak memiliki nomor punggung. Baginya, itu berdasarkan itu sesuai kesepakatan ke dua tim. Namun, kata Baso, wasit hanya memutuskan berdasarkan apa yang diyakini.

“Kita hanya mengawasi pertandingan. Kita tidak tahu apakah pertandingan ini dilanjutkan atau tidak, kita serahkan ke panitia pertandingan,” tukasnya.

Belum ada konfirmasi resmi dari pihak penyelenggara, dalam hal ini PSSI Sultra. Saat hendak dikonfirmasi di stadion, tidak tampak operator liga, lantaran suasana gelap di dalam stadion akibat tak ada satu pun penerangan. Sementara, baik pemain maupun penonton satu per satu meninggalkan stadion.

 


Kontributor: Fadli Aksar
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini