ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ikatan Motor Indonesia (IMI) mengirimkan sebanyak 6 pembalap untuk mengikuti kualifikasi pra pekan olahraga nasional (PON) di Sirkuit Sentul Internasional Karting, Bogor Jawa Barat. Ke enam rider itu bakal mengaspal dalam dua nomor berbeda yakni kelas seeded dan pemula.
Kelas seeded sendiri merupakan nomor perorangan dan beregu rentang usia 20 tahun ke atas. Kemudian kelas pemula dengan rentang usia 17 tahun ke bawah. Mereka adalah Handi dan Tedi Tuahatu bersaudara, serta Yudi Prayogo turun dalam kelas seeded. Selanjutnya, pembalap pemula yakin La Ode M Sefyan, Harbiansyah Tombili dan Riskiawal.
Kepala Bidang Olahraga Sepeda Motor IMI Sultra, Erwin Randalajuk mengungkapkan, dalam mengikuti ajang seleksi ini pihaknya mendapatkan pendanaan dari Komite Nasional Olahraga (KONI) Sultra namun, itu dinilai tidak memadai.
Baca Juga : Tujuh Atlet Takraw Mubar Wakili Sultra di Pra PON Makassar
“Ada juga dari KONI Sultra, tapi alokasi yang diberikan kepada IMI Sultra tidak memadai. Jadi Ketua IMI Sultra Anton Timbang mendanai seluruh kegiatan ini hingga biaya perjalanan 10 orang yang akan berangkat,” ujar Erwin di sekretariat IMI Sultra, Sabtu (7/9/2019).
Menurutnya, pembiayaan yang diberikan oleh Ketua IMI Sultra tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dalam memimpin organisasi olahraga balap. Hal itu juga sering dilakukan oleh mantan Ketua DPW Partai Gerindra Sultra tersebut.
“Kami sudah mendaftarkan diri dengan melakukan pembelian unit motor,” jelasnya.
Menghadapi kualifikasi itu, ke enam pembalap tersebut melakukan persiapan latihan dalam pertandingan di turnamen sekaligus, baik yang terselenggara di dalam maupun di Sultra sendiri.
“Pembalap kami sudah sering turun di turnamen, alhamdulillah juga turnamen baik di Sultra maupun di luar Sultra aktif mengikuti turnamen, sehingga kita menganggap tetap mengikuti proses latihan walaupun mereka sementara bertanding,” tambahnya.
Erwin melanjutkan, 6 rider andalan Sultra tersebut memasang target yang tidak muluk-muluk, yakni hanya untuk lolos ke PON 2020 di Papua. Untuk itu, IMI Sultra berharap para rider bisa memberikan yanh terbaik.
Baca Juga : Sevyan, Lulusan Pesantren yang Kini Jadi Pembalap Muda Sultra Berprestasi
“Kami juga juga tetap membutuhkan doa dan dukungan masyarakat Sultra ke enam pembalap kita. Staminanya tetap bagus, mereka bisa menampilkan yang terbaik dan memberikan hasil yang kita harapkan bersama Sultra bisa lolos di Pon 2020,” terangnya.
Erwin menuturkan, sebanyak 10 orang yang terdiri dari 6 pembalap dan 4 kru diberangkatkan hari ini 8 September 2019. Sementara turnamen akan berlangsung 11 dan 12 September 2019. Ini dilakukan agar para rider bisa menjajal aspal di sirkuit internasional Sentul Bogor. Lantaran ada beberapa pembalap yang belum pernah mengaspal di sirkuit itu.
“Ada pembalap yang sama sekali belum mengenyam aspal di sirkuit tersebut. Masih ada sisa waktu untuk menjajal sirkuit untuk mengenali racing line. Karena yang paling penting dari pembalap ini mengetahui racing line di bagian mana, supaya mereka lebih nyaman ketika balap,” tukas Erwin.
Baca Juga : Kejurda Motoprix di Kolut, Pembalap Asal Konut Raih 8 Trofi
Sementara itu, Bagian Mekanik Tim Balap Motor Sultra Samsuddin menjelaskan, dalam sesi latihan menjelang kualifikasi, pihaknya akan menggunakan motor berbeda, bukan yang digunakan untuk turnamen sesungguhnya. Namun, kekuatan mesin sama.
Di sisi lain, unit motor yang sudah dilakukan pembelian kepada panita penyelenggara tidak boleh ada pengerjaan mesin. Tetapi hanya akan merubah knalpot, shockbreaker ke posisi balapa.
“Saat balap, rider hanya akan melakukan pemilihan ban. Jadi saat latihan pembalap sudah mengetahui ban apa yang cocok dipakai. Kalau Mesin tidak dibongkar, hanya ada pergantian knalpot, shockbreakker di kembalikan ke posisi balap,” tukasnya.(a)
Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Kiki