ZONASULTRA.COM, KENDARI – Anggota DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) Tumarudin mengatakan dirinya akan segera meninggalkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah membesarkan namanya pasca purna tugas pada 6 Oktober 2019.
Setelah meninggalkan PKS, ia akan segera mendeklarasikan berdirinya partai baru di Sultra. Partai baru tersebut adalah partai bentukan Anis Matta dan Fahri Hamzah, yakni Partai Gelombang Rakyat (Gelora).
“Setelah masa jabatan saya di DPRD berakhir, dengan sendirinya saya telah keluar dari PKS,” kata Tumarudin, di Kendari, Rabu (11/8/2019).
Baca Juga : Hadapi Pilkada 2020, PKS Sultra Prioritaskan Kader
Tumarudin menyebut, struktur Partai Gelora sudah terbentuk sampai ke daerah dan kini sudah matang mempersiapkan kepengurusannya hingga ke tingkat kecamatan, seluruh Indonesia.
Di Sultra sendiri, 17 kabupaten/kota sudah terbentuk kepengurusannya. Saat ini, pengurus Partai Gelora Sultra sedang mempersiapkan deklarasi pada November 2019 mendatang.
Ia mengungkapkan, sambutan kehadiran partai ini di Sultra cukup antusias. Saat ini, pihaknya sudah banyak dihubungi para politisi untuk gabung di Partai Gelora.
“November kalau tidak ada halangan, kami akan mendeklarasikan pendiriannya di bumi anoa,” ujar Tumarudin yang juga merupakan dewan pendiri Partai Gelora di Sultra.
Saat deklarasi November mendatang, 30 dewan pendiri akan berkumpul untuk mendeklarasikan bersama berdirinya Partai Gelora tersebut.
Tumaruddin juga menyampaikan, pihaknya menargetkan pada 2020 mendatang, Gelora akan ikut mendukung kontestan yang berlaga di 7 kabupaten/kota se Sultra
Selain itu, pada 2024 Gelora akan mempersiapkan diri secara matang mengikuti Pemilu serentak secara nasional.
Baca Juga : Diwarnai Protes, KPU Coret Riki Fajar Sebagai Caleg PKS Terpilih
Di tempat terpisah, Hermawan Lambotoe yang juga tergabung dalam dewan pendiri menyambut baik akan hadirnya Partai Gelora di Sultra.
Menurut dia, ide yang dituangkan dua politikus kawakan Indonesia Anis Matta dan Fahri Hamzah cukup brilian.
Bayangkan, Indonesia punya sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang cukup mumpuni. Tapi yang terjadi justru Indonesia dininabobokan dengan dalih negara besar. Padahal kenyataannya justru Indonesia masih berada di jajaran negara berkembang.
“Dengan melihat potensi yang dimiliki Indonesia, maka ide membawa Indonesia menuju lima besar dunia bukan isapan jempol,”ungkapnya.
Partai Gelora, kata Hermawan, nantinya akan menjadi partai terbuka. Siapa saja anak negeri yang mempunyai ide dan gagasan membangun Indonesia, maka Gelora membuka pintu selebar-lebarnya untuk berkarya. (a)
Kontributor : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki