ZONASULTRA.COM, LANGARA– Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) Sulawesi Tenggara (Sultra), menargetkan pembangunan jembatan Sungai Mosolo, rampung pada akhir Desember 2019.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas (Kadis) PUPR Konkep, Israwan Sulpa usai melakukan peninjauan pembangunan lanjutan jembatan Sungai Mosolo, di Desa Mosolo Raya, Kecamatan Wawonii Tenggara.
(Baca Juga : Ridwan Bae Ngotot Minta Pembangunan Pelabuhan Munse ke Dirjen Perhubungan Laut)
“Sesuai jadwal, Insyaallah kita targetkan rampung pada akhir Desember. Perencanaannya kemarin terhitung selama lima bulan kalender, kegiatan mega proyek ini selesai,” terang Israwan Sulpa, Jumat (20/9/2019) di Langara.
Lebih lanjut Israwan menuturkan, pembangunan jembatan bangunan atas atau girder itu, menelan anggaran sebesar Rp7,8 Miliar dengan nilai kontrak yang bersumber dari Dana Alokasi Umum atau DAU.
“Menurut perhitungan waktu rencana kita, bangunan tersebut dibangun sedemikian rupa, agar perkiraan kualitas bangunan dapat bertahan lama, yakni di atas 50 tahun,” ujarnya.
Saat ini, pembanguan jembatan mega proyek di daerah itu terdapat di dua titik. Yakni jembatan Sungai Mosolo di Kecamatan Wawonii Tenggara dan jembatan Sungai Lansilowo di Kecamatan Wawonii Utara.
“Dua jembatan besar, di Mosolo dan Lansilowo. Dua yang terbesar ini bentang 40 meter (panjang),” ujarnya
Menurut dia, dengan melihat potensi yang ada, lingkungan sekitar jembatan Sungai Mosolo dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan wisata. Hal itu tentunya atas dorongan pemerintah untuk mengeksplor kreativitas masyarakat setempat.
Kepala Bidang Bina Marga Konkep, Unang Sulaeman yang dikonfirmasi terpisah, mengatakan material konstruksi untuk bangunan jembatan Sungai Mosolo, saat ini dalam proses mobilisasi melalui angkutan laut menuju Sultra.
“Material untuk konstruksi bangunan jembatan atas, posisi sekarang itu sementara mobilisasi lewat laut atau tongkang, karena cuaca kurang bersahabat sehingga agak lama sampai di lokasi. Informasi terakhir, posisinya sudah di Pulau Sumbawa,” katanya.
Kata Unang, material jembatan tersebut diperkirakan sekitar 32 ton yang dipesan melalui PT Adhimix Beton Surabaya. Jika tak ada aral melintang, pengiriman material tersebut normalnya akan sampai dalam waktu 10 sampai 11 hari.
“Kami memilih memesan material ini karena beberapa pertimbangan, di antaranya mengenai kualitas material, harga maupun waktu pembuatannya. Untuk Indonesia timur, pabrikasi terdekat sudah di sana (Surabaya), di Makassar belum ada cabang,” tutupnya. (B)
